Kampanye pilpres adalah salah satu momentum yang sangat berpengaruh bagi keberhasilan sebuah pesta demokrasi. Di dalam kampanye ini, media sosial juga berkontribusi terhadap pelaksanaan demokrasi baik secara positif maupun negatif.
Keunggulan Media Sosial untuk Kampanye Pilpres
Dalam kampanye pilpres, media sosial memiliki fungsi keterlibatan yang cukup tinggi. Karena dengan menggunakan media sosial, pesan-pesan kampanye pilpres dapat disampaikan kepada khalayak luas kemudian juga bisa langsung menerima responnya.
Ada 3 kelebihan media sosial sebagai sarana kampanye pilpres, di antaranya adalah;
Melalui media sosial, antara para calon pemilih dengan kandidat pilpres agar dapat menjalin interaksi secara langsung dan dengan skala intensitas yang mudah apabila dibandingkan dengan metode kampanye konvensional atau door to door.
Pemanfaatan media sosial dalam kampanye pilpres juga secara tidak langsung dapat menciptakan ruang diskusi yang terbuka antara calon pemilih dengan calon kandidat.
Selain kemudahan dalam aksesnya, media sosial juga murah untuk dijangkau oleh para penggunanya dalam hal ini terutamanya adalah paslon dan partai politik pendukungnya. Meskipun terkadang terdapat beberapa daerah di Indonesia yang tidak mendukung penggunaan media sosial, namun penggunaan media sosial dalam kampanye dapat sepenuhnya memangkas anggaran dana kampanye.
Namun dalam pemilihan sekelas pilpres, kemungkinan antara metode kampanye online melalui media sosial ataupun kampanye konvensional melalui tatap muka, keduanya perlu dimaksimalkan agar target pemilih dalam pemilihan presiden nanti dapat tercapai.
Media sosial mempunyai jangakauan yang relative luas karena semua penggunanya memiliki kesempatan untuk mambagikan informasi atau konten yang mereka terima dengan mudah dan cepat. Selain itu, media sosial juga didukung oleh berbagai fitur yang canggih dan lengkap sehingga kampanye pilpres yang dilakukan dapat lebih terarah dan tepat pada sasaran.
Media sosial mempunyai potensi ketehubungan yang sangat tinggi antar pengguna, karena dengan menggunakan media sosial maka masyarakat bisa melontarkan pertanyaan secara langsung, memberikan tanggapan mengirim pesan, atau sekedar menyukai dan membagikan informasi yang didapatkan.
Dengan demikian, komunikasi yang terjalin dapat menjadi dua arah dan seimbang. Media sosial juga mempunyai nilai fungsi yang tinggi bagi para calon kandidat maupun partai politik, terutama dalam hal mobilisasi untuk melakukan aktivitas politik misalnya seperti menghadiri perkumpulan tertentu, menggunakan stiker dan baju kampanye, dan lain-lain.
Pasangan calon harus mempunyai konten yang substantif serta instrumen kampanye yang positif. Komitmen dalam mengisi ruang publik dengan pencerdasan yang rasional tentunya juga harus terus digalakkan agar dapat mereduksi munculnya konten-konten yang kurang bernilai.
Media sosial yang hingga saat ini menjelma sebagai instumen andalan setiap kampanye pilpres maupun pilkada harus mampu menjadi penyaluran berita-berita dan isu yang berakurasi tinggi ke atas permukaan.
Meskipun terkadang ada beberapa isu yang dianggap mempunyai sentimen dan dapat memicu perdebatan, namun hal ini masih bisa disiasati dengan membuat ruang perdebatan programatik selama masa kampanye berlangsung.
Semua pengguna media sosial dapat mengikuti dan terus memantau aktivitas terbaru dari pasangan calon presiden dan wakil presiden dengan mengikuti akun media sosial pribadinya.
Eksistensi media sosial telah banyak mengubah strategi, taktik, teknik dalam mencapai kemenangan dari semua pasangan calon presiden dan wakil presiden. Hal tersebut tercermin dari pilpres tahun 2019 silam, yang mana dalam hal ini muncul tim khusus yang bertugas untuk menangani media sosial.
Bahkan secara khusus, setiap pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut juga sudah menyiapkan media sebagai sumber resmi dalam penyebarluasan pesan dan materi kampanye mereka masing-masing.
Kedua pasangan tersebut juga telah membuat serta memanfaatkan video-video inspiratif yang berdurasi pendek sebagai wujud dari penyampaian gagasan serta informasi kepada para pemilih.
Munculnya media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat ataupun calon pemilih diyakini sebagai sebuah langkah yang efektif dan penting, terlebih dalam membentuk opini serta pengaturan agenda dalam berpolitik.
Meskipun tingkat keefektifan kampanye melalui medis sosial tampak begitu tinggi dan meyakinkan, namun dalam praktiknya tentu tidak selamanya akan berjalan dengan mulus. Melainkan ada beberapa hambatan sekaligus tantangan yang harus dilalui. Beberapa hal tersebut di antaranya adalah;
Menjelang momentum pilpres, hal yang satu ini seolah menjadi sebuah menu wajib yang tidak pernah tertinggal. Banyak oknum yang tidak bertanggung jawab secara sengaja membuat akun dan grup palsu hanya untuk meneyebarkan berita bohong kepada publik dengan tujuan untuk menjatuhkan atau mengangkat citra dari salah satu kandidat paslon presiden dan wakilnya.
Hal yang satu ini juga tidak kalah gaduhnya dengan yang sebelumnya. Perbedaan pendapat ini dapat dipicu oleh pemahaman atau informasi berbeda diserap oleh setiap orang. Kurangnya kebijaksanaan dalam menyikapi hal tersebut ditambah lagi dengan memanasnya suasana kampanye pilpres dapat berpotensi memunculkan adanya sikap anarkis yang intoleran.
Nah itu dia pembahasan mengenai kampanye pilpres melalui media sosial. Hal penting yang perlu Anda garis bawahi adalah bahwa apabila lingkaran kebijaksanaan dan proporsionalitas dalam menggunakan media sosial sebagai sarana kampanye selalu diterapkan, potensi untuk terkendala dengan kegaduhan akan semakin kecil.
PT Media Promosi Online
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia
Informasi