Salah satu cara yang terbilang ampuh agar produk atau bisnis Anda dapat memperoleh awareness dari publik adalah melalui review oleh para influencer di media sosial, seperti instagram dan juga Tiktok. Dalam review yang diberikan oleh para influencer tersebut mengandung soft selling hingga hard selling yang pada akhirnya dapat mendatangkan keuntungan bagi bisnis Anda.
Dalam menggunakan jasa endorse, Anda bisa memilih influencer mikro. Karena pengaruh micro influencer tidak kalah dengan influencer mikro. Meskipun tidak sering menjadi pilihan utama, namun ternyata diam-diam pengaruh micro influencer cukup besar dalam memperkenalkan produk hingga menjual produk yang diberikan.
Micro influencer memiliki beberapa perbedaan dari macro influencer, di antaranya seperti pengikut di media sosial antara 10.000 hingga 500.000, memiliki niche audience pada industri yang cukup bervariasi, dan memiliki tingkat rate yang lebih affordable. Berikut ini pengaruh micro influencer dan alasan mengapa Anda perlu mempertimbangkannya untuk bisnis!
Micro influencer lebih cenderung mempunyai audiens yang tertarget dibandingkan dengan macro influencer. Karena itulah mereka dapat berhasil menciptakan bonding atau hubungan yang intens dengan para pengikutnya. Lalu akhirnya, akan dapat memunculkan “trust” dari audiens yang dapat bermuara pada tujuan utama brand yaitu meningkatkan penjualan.
Tak dapat dipungkiri hal ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak micro influencer yang dipilih untuk berkolaborasi dengan suatu brand besar dalam berbagai macam bidang usaha karena daya tarik tersendiri yang mereka miliki.
Lain halnya dengan macro influencer yang biasanya cenderung untuk membuat konten yang relatif luas dan belum tentu dapat menargetkan audiens secara lebih spesifik, sehingga target pasar tidak dapat terjaring dengan sempurna karena setiap audiens memiliki selera yang tidak dapat diseragamkan.
Micro influencer cenderung membuat konten yang terfokus dan para pengikutnya pun juga lebih seragam. Karena kepribadian dan minatnya benar-benar dituangkan ke dalam setiap konten yang diciptakan sehingga kontennya terlihat lebih jujur serta meyakinkan. Al hasil para audien akan merasa lebih percaya dengan pesan yang disampaikan oleh micro influencer.
Adanya kesamaan minat dan relasi yang telah terbentuk secara intens antara audiens dan micro influencer tentunya juga dapat mengalirkan benefit tersendiri tanpa perlu mengeluarkan effort yang lebih untuk membuat brand tersebut menempati hati para audien.
Namun, hal yang diingat oleh para pelaku bisnis adalah menyesuaikan bisnisnya dengan pilihan influencer. Baik itu influencer makro, micro, maupun mega jika tidak ada kesesuaian antara dua hal tersebut maka strategi marketing yang digunakan tidka mungkin dapat menjaring hasil yang maksimal. Karena tidak semua bidang bisnis akan memiliki karakter yang sama dengan influencer.
Pengaruh micro influencer terhadap bisnis dapat dilihat melalui tingginya engagement ratenya. Meskipun macro influencer terkenal dengan banyaknya pengikut, namun belum tentu engagement ratenya juga tinggi. Tingginya engagement rate yang dimiliki oleh micro influencer disebabkan oleh audiens yang memiliki rasa relatable, mau mendengarkan dan sekaligus mau terlibat.
Dibandingkan dengan macro influencer yang memiliki banyak pengikut, micro influencer cenderung lebih dapat menarik engagement yang lebih tinggi. Hal inilah yang tentunya membuat micro influencer menjadi lebih menarik dan menguntungkan di mata pelaku bisnis.
Sebuah riset dari Adweek menunjukan bahwa micro influencer mempunyai engagement rate yang 60 persen lebih tinggi dibandingkan dengan macro influencer. Hal ini dikarenakan micro influencer biasanya lebih sering berinteraksi dan menciptakan relasi yang lebih kuat dengan para pengikutnya di media sosial sehingga para pengikutnya akan lebih mengenal secara personal dan percaya dengan rekomendasi yang diberikan micro influencer.
Selain itu, Campaign yang dijalankan oleh para micro influencer akan bekerja 6,7 kali lebioh efektif untuk meningkatkan engagement rate dibandingkan dengan para macro influencer. Hal ini dikarenakan, adanya kepercayaan yang menimbulkan ketertarikan serta minat yang sama antara micro influencer dengan audiensnya.
Kebanyakan dari para micro influencer cukup berintervensi dalam hal personal branding mereka. oleh sebab itu, apabila nilai brand atau pesan campaign tidak sesuai atau bahkan bertolak belakang dengan personal branding mereka maka jangan heran kalau tawaran Anda akan mendapatkan penolakan. Hal inilah yang menyebabkan para micro influencer juga cenderung dapat dipercaya oleh para pengikutnya.
Pengaruh micro influencer yang berikutnya adalah terkait dengan jangkauan pasar Anda. ketika Anda harus memilih antara merogoh saku sedalam 50 juta untuk satu kali post macro influencer yang belum tentu mempunyai engagement rate yang tinggi atau memilih micro influencer dengan menjangkau segmen pasar yang lebih luas dengan engagement rate tinggi, tentunya pilihan kedua akan sangat direkomendasikan.
Terutama bagi Anda yang baru merintis karir di dunia bisnis, sebaiknya pertimbangkan untuk menekan pengeluaran yang lebih besar namun tetap berorientasi pada keuntungan yang maksimal.
Biaya yang dipatok oleh macro influencer tentunya memiliki nominal yang lebih besar dibandingkan micro influencer. Meski demikian pengaruh micro influencer terhadap kelancaran sirkulasi transaksi bisnis tidak akan memudar. Selain itu, para micro influencer biasanya juga memiliki keterbukaan dalam pertukaran jasa, misalnya jika Anda berbisinis dalam bidang perhotelan maka Anda bisa menawarkan endors kepada micro influencer berupa menyediakan tempat membuat konten di hotel Anda yang nyaman dan gratis.
Setelah mengetahui pengaruh micro influencer Anda dapat mempertimbangkannya sebagai partnership dalam berbisnis. Dengan pengaruh micro influencer yang tidak kalah dengan makronya akan sangat cocok untuk bisnis Anda yang sedang berkembang.
PT Media Promosi Online
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia
Informasi