5 Cara Memviralkan Produk Secara Otomatis Melalui Sosmed

Setiap pebisnis pasti ingin produknya viral sehingga jumlah penjualan meningkat pesat. Salah satu media yang dapat memviralkan produk yaitu media sosial. Banyak berbagai produk yang viral karena direkomendasikan oleh netizen di media sosial. Platform media sosial yang sering memviralkan sebuah produk yaitu Instagram, TikTok, dan Twitter.

Meskipun Facebook masih banyak penggunanya, tetapi untuk produk tertentu yang pasarnya anak remaja, Facebook tidak terlalu efektif karena sudah jarang anak remaja yang aktif di Facebook. Namun, mempromosikan di Facebook tetap memiliki peluang besar jika target audiens lebih banyak menggunakan Facebook.

Memviralkan Produk Secara Otomatis

Jika viral secara otomatis di sini yaitu otomatis tanpa membayar influencer atau semacamnya, maka proses ini tidak akan langsung terjadi. Dan, hal yang harus produk Anda miliki agar viral sendirinya yaitu mempunyai kualitas yang bagus dan beda dari produk lainnya, memiliki ciri khas sendiri.

Jika produk Anda berkualitas dan memberikan efek yang nyata pada konsumen, konsumen yang puas terhadap produk Anda secara otomatis dan sukarela akan merekomendasikan produk tersebut. Apalagi sekarang banyak sekali orang yang merekomendasikan berbagai produk bagus agar kontennya disukai dan dikomentari banyak orang.

Jika orang tersebut mempunyai cukup banyak followers dan ternyata banyak orang lain yang puas dengan produk Anda, maka produk Anda akan viral secara otomatis. Mereka yang melihat rekomendasi tersebut akan ikut berkomentar tentang kepuasan mereka.

Jika konten tersebut berhasil viral, akan semakin banyak orang yang penasaran hingga membeli produk Anda. Sudah banyak produk yang viral otomatis karena kualitasnya yang memang bagus.

Strategi Memviralkan Produk di Sosmed

Produk yang viral secara otomatis seperti di atas tidak bisa diprediksi kapan terjadi karena bukan Anda yang mengaturnya. Anda tidak akan tahu apakah produk Anda akan viral atau tidak. Sedangkan strategi memviralkan sebuah produk dapat diusahakan di waktu yang Anda inginkan. Berikut ini strategi memviralkan produk melalui media sosial.

1. Menentukan Target Audiens dan Menggunakan Media yang Tepat

Strategi yang pertama yaitu dengan menentukan target audiens serta platform media sosial apa yang banyak digunakan oleh target audiens Anda. Sebuah produk bisa viral karena disebarkan oleh pengguna media sosial yang bersedia menyebarkannya secara sukarela.

Sehingga Anda harus mempromosikan produk di media sosial yang banyak digunakan oleh target audiens bisnis Anda. Apakah target audiens lebih banyak menggunakan Instagram, Twitter, Facebook, atau TikTok. Anda harus melakukan riset platform media sosial mana yang tepat untuk mempromosikan produk Anda.

2. Memakai Jasa Influencer

Memakai jasa influencer menjadi salah satu marketing digital yang sering disarankan, termasuk strategi memviralkan produk. Namun, agar produk Anda berhasil viral setelah influencer tersebut mempromosikan produk, Anda harus memilih influencer yang tepat.

Mungkin Anda pernah mendengar seorang pebisnis yang memakai jasa influencer tetapi sedikit sekali yang memesan produknya, bahkan ada yang hanya satu konsumen yang membeli. Itu adalah contoh dari kesalahan memilih influencer. Jangan memilih influencer dari jumlah followers-nya saja, tetapi perhatikan hal lainnya juga.

Pilih personality, profesi, atau konten influencer yang relevan dengan produk Anda. Contohnya memilih beauty blogger untuk mempromosikan make up atau memilih influencer yang memberikan tips menjaga kesehatan tubuh untuk promosi makanan sehat.

Jangan memilih influencer yang menjaga pola makan dan kesehatan untuk mempromosikan makanan berlemak karena followersnya akan berpikir dua kali untuk memesan produk tersebut.

3. Gunakan Strategi Trend Jacking

Strategi Trend Jacking cukup ampuh untuk memviralkan produk atau sebuah brand. Trend Jacking atau pembajakan tren merupakan strategi marketing yang memanfaatkan isu atau situasi yang sedang viral untuk bahan promosi. Promosi yang dilakukan bisa dengan berbagai jenis konten untuk menyesuaikan trend dengan produk yang akan dipromosikan.

Salah satu contoh Trend Jacking yaitu iklan Shopee pada tahun 2018 yang menggunakan irama lagu Baby Shark dengan mengganti liriknya menjadi lirik Shopee. Pada tahun itu lagu Baby Shark sedang cukup viral. Iklan Shopee tersebut pun viral dan liriknya “Di Shopee pi pi pi” berhasil melekat di ingatan masyarakat bahkan hingga saat ini.

Setelah mengetahui strategi ini, Anda dapat menggunakan suatu hal yang sedang viral sebagai media promosi produk. Dengan catatan Anda harus pandai dalam menggunakan trend tersebut agar cocok dengan produk yang akan dipromosikan dan cocok untuk konten media sosial.

4. Buat Konten Berkualitas dan Ciptakan Kesan Emosional

Suatu hal akan viral ketika mempunyai daya tarik tersendiri. Salah satu hal yang bisa memviralkan produk yaitu bisa menciptakan kesan emosional audiens. Ada empat emosi yang bisa Anda tekankan untuk membuat konten promosi, yaitu senang/gembira, sedih/haru, takut, dan marah.

Salah satu contoh iklan yang menciptakan emosional gembira pada audiens yaitu iklan brand Ramayana pada tahun 2017 yang menggunakan grup qasidah Nurussyifa sebagai penyanyi latar belakang iklan tersebut.

Brand Ramayanan sengaja menggandeng grup qasidah tersebut karena lirik-lirik lagu yang dinyanyikan sering dijadikan meme oleh netizen, ditambah dengan beberapa adegan yang nyeleneh tetapi lucu. Iklan ini berhasil menyita perhatian banyak orang karena merasa terhibur.

5. Membeli Jasa Komentar untuk Meramaikan Postingan Promosi

Salah satu hal yang membuat sebuah postingan viral yaitu karena banyak orang yang memberikan komentar. Banyaknya jumlah komentar pun akan memperluas explorer postingan tersebut. Dan, salah satu cara termudah untuk mendapatkan komentar bagi pemula yaitu dengan membeli jasa komentar sosmed di internet.

Cukup sulit untuk memviralkan produk secara otomatis, tetapi cara-cara di atas terbukti cukup efektif dalam memviralkan sebuah produk atau brand untuk Anda coba praktekkan.