Penggunaan Instagram sebagai Kampanye Politik di Indonesia

Kini, penggunaan Instagram sebagai kampanye politik sudah semakin gencar, baik itu kampanye melalui personal branding maupun iklan kampanye secara resmi. Pada sebagian kasus, kampanye di Instagram memang memberikan efektivitas terhadap Pemilu.

Efektivitas kampanye di Instagram dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya yaitu personal branding paslon, citra paslon, dan strategi konten yang diunggah. Instagram mempunyai ciri khas begitupun dengan sikap penggunanya, sehingga tidak bisa hanya mengandalkan banner kampanye yang diiklankan.

Membangun Personal Branding di Instagram sebagai Kampanye

Sejak beberapa tahun terakhir di saat Instagram mulai populer di Indonesia dan penggunanya adalah kaum milenial, beberapa pejabat dan politisi membuat akun Instagram dan mulai aktif menggunakannya untuk membangun personal branding. Personal branding cukup efektif dalam menarik dukungan di media sosial.

Personal branding harus dijalankan jauh-jauh hari sebelum masa kampanye. Pengguna media sosial akan mulai mempercayai citra yang dibangun melalui personal branding setelah waktu yang cukup lama. Berikut ini beberapa hal mengenai personal branding untuk kampanye politik.

1. Menunjukkan Citra yang Baik

Beberapa pejabat yang aktif di Instagram dan berguna ketika masa kampanye di antaranya Jokowi, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno. Nama-nama tersebut sering aktif di Instagram untuk membagikan berbagai kegiatannya, mulai dari kegiatan sebagai pejabat hingga sebagai kepala keluarga dan yang lainnya.

Unggahan yang seperti itu akan membuat pengguna Instagram mengetahui kegiatan rutin pejabat tersebut, mengetahui bagaimana hubungan dengan keluarganya, dan hal lain yang bisa membuat citra pejabat tersebut bagus. Penggunaan Instagram sebagai kampanye ini sangat tepat karena membuat citra yang baik merupakan bagian dari kampanye.

2. Sebagai Ruang Komunikasi Politik

Seringkali pejabat mengunggah konten yang berisikan komunikasi politik, baik itu dalam caption poto atau vidio yang diunggah, komik, atau karikatur. Mereka sebagai penjabat salah satu cara membangun personal branding yaitu menunjukkan kegiatannya di tempat bertugas atau hal lain sejenisnya.

Dan, penggunaan Instagram sebagai kampanye, postingan-postingan seperti itu seringkali diberi caption yang berhubungan dengan komunikasi politik. Kegiatan tersebut akan membuat citra yang bagus di mata pengguna Instagram. Bahkan mereka akan memberikan berbagai komentar termasuk pendapatnya mengenai politik.

3. Citra Menentukan Keberhasilan Kampanye di Instagram

Ada dua jurnal yang melakukan penelitian terhadap hasil kampanye Ridwan Kamil dan Ahok di Instagram. Penelitian yang dilakukan terhadap Ridwan Kamil memberikan hasil bahwa kampanyenya yang dilakukan di Instagram dan pengaruh personal brandingnya memberikan efektivitas terhadap Pilkada tahun 2020 dan menaikkan minat pemilih.

Sedangkan, penelitian yang dilakukan terhadap kampanye Ahok di Instagram menunjukkan hasil yang kurang baik. Meskipun Ahok sudah melakukan kampanye di Instagram dengan berbagai cara, pengguna Instagram tidak terlalu menanggapinya karena kasus penistaan agama yang menjerat Ahok.

Memanfaatkan Advertisement Instagram

Beriklan kampanye di media sosial termasuk Instagram sudah diperbolehkan oleh KPU sejak Pilkada tahun 2020. Penggunaan Instagram sebagai kampanye di media sosial bisa memanfaatkan iklan sebaik mungkin. Dengan beriklan, banner atau konten kampanye akan diekspor kepada pengguna Instagram sesuai kriteria yang dipilih.

Kriteria tersebut bisa berdasarkan wilayah, demografi, dan sebagainya. Akun yang bisa memasang iklan pun bukan hanya akun paslon atau akun utama parpol saja, tetapi setiap akun resmi yang dibuat untuk kampanye dan sudah didaftarkan ke KPU.

Penggunaan iklan ini cukup efektif dalam menjangkau para pengguna sosial untuk memberikan informasi terpenting dalam kampanye, seperti nama pasangan calon (paslon) beserta gambar orangnya, partai politik yang mengusungnya, visi, misi, dan tujuannya, serta informasi penting lainnya.

Mengadakan Diskusi melalui Instagram Live

Fitur Instagram live tidak boleh dilewatkan selama masa kampanye. Penggunaan Instagram sebagai kampanye dapat dimanfaatkan untuk sarana melakukan diskusi bersama calon pemilih. Baik oleh tim kampanye maupun oleh paslon langsung, mengadakan live untuk kampanye akan menarik perhatian.

Lalu, berhasil tidaknya mendapat dukungan dari penonton live tersebut tergantung dari proses diskusi atau penyampaian informasi saat live tersebut. Selain memberikan informasi kampanye, persilahkan penonton untuk menuliskan pandangannya atau usulan yang mereka harapkan terhadap paslon tersebut.

Namun, agar mendapat simpati penonton, beberapa komentar yang ditulis harus ditanggapi. Tanggapi secara serius komentar yang serius, lalu bisa tanggapi dengan ringan atau bercanda jika komentar yang diberikan pun bersifat bercanda. Diskusi yang dilaksanakan jangan terlalu kaku karena kemungkinan besar penontonnya kaum muda.

Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kampanye di Instagram

Penggunaan Instagram sebagai kampanye melalui konten yang diunggah mampu memberikan efektivitas yang tinggi terhadap Pilkada jika beberapa faktor diberikan secara maksimal. Berikut ini beberapa faktor tersebut.

1. Desain

Desain pada konten yang diunggah sangat penting di Instagram. Pengguna Instagram lebih tertarik membaca informasi yang dikemas dengan desain menarik dan bagus dibandingkan desain yang biasa saja. Hal ini karena Instagram terkenal dengan ciri khasnya yang mengedepankan nilai estetika.

2. Frekuensi Posting

Frekuensi posting dapat memberikan peluang dalam meningkatkan penerimaan pengguna terhadap pesan yang disampaikan dalam kampanye tersebut. Contohnya jika satu atau dua kali mungkin pengguna masih tidak peduli, tetapi jika iklan kampanye diberikan beberapa dengan konsisten setiap hari, kemungkinan pengguna mulai menerima.

3. Kualitas Konten

Kualitas konten tentu penting dalam kampanye untuk menunjukkan kualitas diri. Kualitas sebuah konten ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu relevansi, pemahaman, konsistensi, dan kepercayaan.

Penggunaan Instagram sebagai kampanye politik di Indonesia sudah memberikan pengaruh yang terlihat. Media sosial satu ini cukup efektif untuk mendapatkan dukungan dari kaum muda dan meningkatkan minat penggunaan hak suara.