Kampanye Via Media Sosial, Gaya Baru Pilkada

Blog » Kampanye Via Media Sosial, Gaya Baru Pilkada
Kampanye Via Media Sosial, Gaya Baru Pilkada

Memasuki era digital yang semakin maju, kampanye via media sosial kini bisa jadi alternatif pemasaran dunia politik. Maka, sangat wajar bila kini untuk pemilu pilkada pun, berusaha beradaptasi pada perubahan masyarakat yang sudah sangat bergantung pada dunia maya dan internet.

Gaya Kampanye Menggunakan Media Sosial

Di bawah ini terdapat beberapa ulasan mengenai strategi kampanye digital melalui media sosial yang bisa Anda gunakan untuk memenangkan salah satu kandidat pilkada.

Memaksimalkan Branding

Branding adalah salah satu cipta identitas yang dibuat oleh seseorang atau kelompok orang guna meraih tujuan tertentu. Dalam dunia politik, branding adalah langkah untuk mengenalkan diri sendiri kepada orang lain, agar mereka sadar dan paham tentang keberadaan seseorang.

Pembagian branding dilihat dari indikator spesifikasinya, terdapat tiga macam. Tiga hal inilah yang bisa jadi salah satu jalan kampanye via media sosial yang tidak bisa dilewatkan begitu saja.

Kelompok-kelompok sosial

Branding yang didasari pada kelompok sosial, umumnya akan fokus untuk menguraikan konten yang berkaitan dengan latar belakang pekerjaan kelompok sosial seperti kelompok petani, kelompok nelayan, kelompok PNS, dan sejenisnya.

Kredibilitas kandidat

Branding yang masuk dalam pengelompokan kredibilitas kandidat akan lebih banyak membahas tentang karakter, keahliannya, semangat atau motivasi, wibawa, hingga sikap toleransinya. Segala hal yang melekat pada kandidat menjadi hal yang dijadikan rujukan untuk memantapkan pemasaran menggunakan teknik branding kredibilitas kandidat.

Kepribadian kandidat

Branding kampanye via media sosial yang selanjutnya bisa diupayakan yakni memaksimalkan segala hal yang menjadi kepribadian kandidat dalam periode pilkada yang akan dilangsungkan. Misalkan sikap percaya diri, santun, baik, ramah, bersahabat, dan lainnya.

Mengerucutkan Framing

Framing merupakan istilah yang digunakan dalam dunia politik untuk jadi salah satu gaya yang akan menciptakan opini publik pada calon kandidat. Framing bisa dilakukan dengan membuat berita dan isu politik terkait, kemudian ditanggapi dengan tangan terbuka oleh calon kandidat.

Strategi Dapatkan Suara dari Para Generasi Y dan Z

Pilkada atau pilpres bisa jadi merupakan salah satu strategi pemerintah untuk melihat keterlibatan masyarakat untuk memilih kandidat terbaik untuk memimpin. Oleh karena itu, semua pihak diharapkan bisa menyumbangkan hak suara dengan demokratis, sehingga calon kandidat yang terpilih, bisa langsung melaksanakan tugasnya.

Melakukan pendekatan digital yang menarik perhatian

Kampanye via media sosial untuk pilkada hingga pilpres bisa menjadi satu konsep pemasaran yang lebih netral dan membumi untuk masyarakat. Pasalnya, media sosial adalah salah satu bagian dari kehidupan rakyat yang tidak bisa dipisahkan. Para kandidat politik yang ingin mendapatkan perhatian, perlu melakukan pendekatan yang menarik.

Misalkan dengan mengadakan kontes blog, mengadakan seminar parenting, melakukan Live IG atau FB untuk entrepreneur, atau lainnya. Fokus pada kebutuhan masyarakat secara digital, kemudian kembangkan hal itu sesuai dengan citra yang ingin disematkan kepada kandidat sebagai bentuk personal branding.

Menjabarkan visi dan misi yang akan dilakukan

Ada banyak pilihan platform media sosial yang bisa digunakan untuk menjaring generasi Y dan Z untuk mendapatkan suara. Pilihan platform tersebut, memiliki algoritma masing-masing untuk mendukung usaha Anda dalam upaya menyampaikan visi misi yang akan dilakukan secara individu sebagai pribadi, maupun kepentingan kelompok.

Menjaga stabilitas suara dengan kampanye via media sosial akan lebih memudahkan Anda dalam memantau perkembangan segala jenis isu politik yang sedang berkembang. Track record pada masing-masing platform akan menjabarkan segalanya dengan gamblang.

Kampanye unik dengan membuat meme atau kartun

Dunia digital adalah wilayah yang sangat ramah untuk para seniman. Tak jarang, pengguna media sosial menjadikannya sebagai lahan untuk berbisnis dan menghasilkan uang. Para seniman bisa diajak bekerja sama dengan membuat meme, kartun, bahkan komik, untuk menaikkan branding kandidat.

Langkah tersebut tak menyalahi aturan kampanye secara keseluruhan, selama tidak menyinggung SARA dan menjatuhkan lawan. Dengan pendekatan masif yang tidak biasa, tentu hal ini akan menarik perhatian masyarakat, sehingga awareness pada kandidat pilkada juga akan semakin meningkat.

Media Sosial Terbaik sebagai Branding

Jika membicarakan kampanye via media sosial, maka pilihan medsos tentu jadi salah satu perhatian yang wajib diperhitungkan. Tim pemenangan kandidat harus bisa menyajikan strategi untuk marketing konten juga bisa disesuaikan berdasarkan algoritma pada masing-masing media sosial.

Youtube

Selayaknya Google, Youtube merupakan raksasa video yang sangat potensial untuk menjaring suara rakyat. Melalui kanal Youtube, calon kandidat pilkada bisa menjabarkan segala perencanaan dengan lebih detail. Youtube yang fokus pada konten video tanpa adanya durasi minimal atau maksimal di dalamnya, bisa jadi salah satu media sosial yang sangat layak dijadikan wadah kampanye.

Instagram

Instagram merupakan medsos yang terasa paling kalem karena hanya mengusung gambar dan foto sebagai acuannya. Namun, upaya memaksimalkan branding dari Instagram juga tidak boleh diabaikan. Di sini, kandidat bisa memamerkan citra sebagai pribadi dan sosok yang hangat di antara keluarga atau hobi yang digelutinya.

Tiktok

Medsos satu ini sedang naik daun dalam dua tahun belakangan. Tiktok yang dahulu dikenal sebagai ajang untuk joget-joget saja, kini bisa menjadi lahan branding yang mengasyikkan. Banyak figur dan influencer yang menggunakan Tiktok sebagai ladang penghasil cuan. Jika pemasaran Anda bisa mencapai FYP di Tiktok, bukan hal mustahil bahwa branding yang dibuat akan semakin kuat.

Menggunakan strategi dan gaya baru pilkada dengan kampanye via media sosial agaknya memang sudah menjadi satu langkah yang umum digunakan. Mengingat banyaknya masyarakat yang menjadikan medsos sebagai ‘rumah kedua’, diharapkan bahwa pemasaran di lapangan juga berbanding lurus dengan hasil yang terpampang di ranah digital.

 

Baca Juga

PT Media Promosi Online

Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia

Sosial Media

Pembayaran

Pembayaran

Copyright © RajaKomen.com 2024 All Rights Reserved.
Advertiser order Instagram Komen 20
17 menit yang lalu.
Advertiser order Youtube Komen 100
15 menit yang lalu.
Advertiser order Play Store Review 100
22 menit yang lalu.
Advertiser order Youtube Komen 50
13 menit yang lalu.
Advertiser order Instagram Komen 50
21 menit yang lalu.
Advertiser order Instagram Komen 100
18 menit yang lalu.
Advertiser order Youtube Komen 50
4 menit yang lalu.
Advertiser order 1000 subscribers YT
14 menit yang lalu.
Advertiser order Play Store Review 500
56 menit yang lalu.
Advertiser order 1000 subscribers YT
58 menit yang lalu.
Advertiser order IG Live Komen 100
11 menit yang lalu.
Advertiser order Beli 100 View
50 menit yang lalu.
Advertiser order 50 kampanye posting
19 menit yang lalu.
Advertiser order Beli 50 View Youtube
14 menit yang lalu.
Advertiser order 50 Beli Komen Gmaps
49 menit yang lalu.
Advertiser order 100 Beli Komen Gmaps
44 menit yang lalu.
Advertiser order 100 kampanye posting
49 menit yang lalu.
Advertiser order Beli 100 View Youtube
11 menit yang lalu.
Advertiser order 50 Twitter Komen
45 menit yang lalu.
Advertiser order 50 Komen Youtube
16 menit yang lalu.
Advertiser order 200 Komen Detik
42 menit yang lalu.
Advertiser order Share TikTok 100
14 menit yang lalu.
Advertiser order Share Twitter 100
42 menit yang lalu.
Advertiser order Kampanye Posting di TikTok 200
59 menit yang lalu.
Advertiser order Kampanye Posting di Twitter 100
27 menit yang lalu.