Menjelang pemilihan umum, calon kandidat dan partai politik pengusungnya perlu menyusun strategi untuk memenangkan pemilu. Termasuk dibutuhkannya konsultan politik untuk kesuksesan serangkaian kegiatan politik yang akan mencalonkan diri.
Belakangan, konsultan politik menjadi ramai sebab menyadari betapa besar manfaat bagi kandidat dan partai politik yang mengusungnya. Selain itu, banyaknya jumlah partai politik yang mendaftarkan diri, menjadikan konsultan politik ini ikut menjamur.
Dengan menggunakan jasa konsultan politik, kandidat yang masih termasuk baru bisa dimungkinan memiliki posisi yang menjanjikan. Hal ini sebabkan karena strategi yang dilakukan oleh konsultan dalam kampanye politik memiliki andil yang besar.
Karena konsultan politik memiliki andil yang cukup besar, maka peran yang dilakukannya juga sebanding. Perannya tidak sekedar sebagai menerima konsultasi saja tetapi lebih dari itu. Sebagaimana yang dijabarkan berikut.
Peran pertama seperti yang dilansir dari salah satu jasa konsultan politik ialah mapping atau memetakan sasaran pemilih. Maksudnya ialah sasaran yang tepat dapat dirancang mulai sebelum kegiatan kampanye.
Ketika sasaran pemilih ini ditentukan saat kampanye, maka belum tentu kegiatan 21 hari berikutnya membutuhkan hal yang sama.
Selain itu dalam memetakan, ini lebih menguntungkan partai politik dan kandidatnya. Sebab konsultan dalam kampanye politik akan membantu mengelompokkan data pemilih berdasarkan identifikasi yang tepat. Mulai dari daerah, usia, ketertarikan, gender dan lainnya. Kegiatan ini dimulai dari kegiatan survei.
Konsultan politik menyediakan jasa survei untuk menghitung keadaan daftar pemilih sebelum menyusun strategi berikutnya dalam kampanye. Survei yang sifatnya akuntabel ini dapat menunjukkan berbagai macam mapping, sehingga responden pemilih lebih mudah diketahui.
Sebab tugas konsultan politik dalam kampanye begitu kompleks, maka tugas konsultan dapat dikatakan berpengaruh terhadap kesuksesan kandidat dan partai politiknya. Termasuk dalam hal membentuk citra diri kandidat dan partai politik yang mengusungnya.
Branding yang dimiliki kandidat akan mempengaruhi pandangan dan opini publik saat hendak memilih calon. Membentuk citra tidak hanya dilakukan saat akan dan menjelang kampanye. Melainkan sebelum kegiatan kampanye berlangsung. Tugas konsultan dalam kampanye politik dimulai dengan memberikan pendampingan kepada calon mengenai hal-hal yang perlu dilakukan.
Hubungan dengan berbagai pihak termasuk tugas dari konsultan politik. Karena ia yang memberikan pendampingan, maka pengetahuan terhadap situasi dan kondisi di lapangan tentu dibutuhkan keluasan dan keterbukaan.
Di samping itu, public relation ini tidak sekedar hubungan antarorang saja. Melainkan dengan media sosial yang menjadi tempat luas tanpa batas untuk menyebarkan informasi. Selanjutnya dari relasi banyak pihak inilah, konsultan dalam kampanye politik dapat berperan dalam memanajemen timses, saksi, dan relawan. Ribuan anggota politik perlu dimanajemen agar kampanye berjalan efektif sesuai dengan harapan.
Tugas konsultan tidak berhenti setelah kegiatan pencoblosan. Sebab setelah kegiatan pencoblosan, konflik dan hal-hal lain yang berkaitan dengan hukum sangat rawan terjadi. Maka kandidat dan partai politik perlu mendapatkan pendampingan hukum setelah diketahui hasil pemilu.
Pendampingan konsultan dalam kampanye politik biasanya tergantung juga kepada spesifikasi yang dimiliki oleh konsultan. Oleh karena itu, pada tugas ini kandidat dan partai politik perlu memastikan kembali. Mengingat setelah pemilu ini juga bagian penting untuk keberlanjutan kegiatan partai politik seusai pemilu.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tugas yang kompleks dari konsultan politik meliputi banyak hal. Strategi yang disusun juga akan diperhatikan demi kesuksesan kandidat dan partai politik dalam memenangkan pemilu.
Strategi yang dilakukan dapat meliputi serangkaian proses yang ada dalam tugas konsultan. Yakni ketika calon kandidat dan partai politik melakukan pemasaran politik.
Segmen ini sama dengan mapping sebelumnya. Gunanya untuk melakukan kampanye tepat sasaran. Penentuan segmen pasar oleh konsultan dalam kampanye politik melihat survei. Survei yang dijadikan dasar perlu melihat apakah survei lembaga telah termasuk dalam Persepsi.
Segmen ini juga menentukan usia, gender, status pekerjaan dan status lainnya dari pemilih. Strategi ini juga berlaku saat menghitung berapa jumlah pasti daftar pemilih tetap. Karena dikhawatirkan pemilih memiliki lebih dari satu akun. Sehingga melakukan kecurangan.
Strategi yang telah disusun juga termasuk dalam cara menghadapi serangan dari berbagai pihak. Baik dari pihak lawan maupun dari media sosial. Serangan ini bukan soal serangan fisik, tetapi pada terbentuknya opini dan ujaran yang menimbulkan kebencian.
Meskipun telah diatur dalam UU nomor 7. Tetap hal tersebut perlu diwaspadai. Mengingat pihak terselubung jauh lebih membahayakan. Seperti ketika ada informasi tidak benar yang tersebar di media sosial lainnya.
Penyebaran ini yang tidak bisa dibatasi oleh jadwal. Karena media massa dapat tersebar dengan cepat oleh akun tidak resmi atau akun milik pemilih.
Meskipun jadwal kampanye selama dua puluh satu hari masa kerja ditambah tiga hari masa tenang.
Konsultan dalam kampanye politik perlu lebih cermat memantau perkembangan media. Menyusun strategi dengan menggiring dan mengembalikan opini publik termasuk bagian dari branding sebelumnya. Memantau perkembangan media, serta memberikan arahan pada tim yang telah diberikan tugas pada hal ini.
Selain itu, media sosial resmi dari partai politik dan kandidat menjadi tempat utama rujukan massa. Konsultan dalam kampanye politik perlu andil dalam banyak klarifikasi opini publik yang dilayangkan tidak sesuai dengan fakta dapat berakibat fatal untuk kandidat dan partai politik pengusungnya. Dengan begitu pendampingan kepada partai politik dapat berjalan optimal.
PT Media Promosi Online
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia
Informasi