Menempatkan influencer dalam sistem politik era digital telah menjadi tren dan strategi jitu untuk memenangkan politik. Istilah influencer mungkin sudah terasa tidak asing lagi di telinga Anda, tapi ternyata masih banyak yang belum mengetahui apa sebenarnya influencer, apa artinya, dan siapa sebenarnya yang dimaksud dengan istilah tersebut.
Salah satu tren baru yang tengah muncul di tengah masyarakat digital saat ini adalah hadirnya para influencer, yang memungkinkan setiap orang untuk mengakses dan mengelola media yang dimiliki oleh mereka sendiri. Berbeda dengan dahulu, yang mana media hanya bisa dioperasikan atau dikelola oleh segelintir orang saja.
Sebelum mengetahui tata cara untuk menempatkan influencer dalam sistem politik era digital, terlebih dahulu Anda perlu mengetahui hakikat influencer. Istilah influencer dapat dimaknai sebagai orang-orang yang memiliki banyak pengikut di media sosial mereka. Jadi, influencer dapat dimaknai juga sebagai figuran di media sosial semacam Instagram, facebook, danjuga tweeter.
Semua informasi dan perilaku yang mereka sampaikan di media sosial mereka dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap khalayak. Sehingga, para influencer kerapkali dijadikan sebagai kunci dari strategi marketing penjualan atau semua aktifitas yang terkait dengan masalah promosi. Dewasa ini, para influencer pun makin meluas ranah keterlibatannya, bukan hanya di dunia marketing saja, akan tetapi juga merambah ke dunia politik.
Seorang ahli bernama David Easton telah menggambarkan suatu proses kebijakan sebagai sebuah sistem politik secara sederhana, di mana proses pengambilan keputusan dipaparkan dalam skema input, proses, output, dan feedback. Dari sini dapat Anda pahami bahwa para influencer memegang peran ddalam proses input dan juga proses feedback kebijakan yang telah diambil dan disepakati.
Perlu Anda ketahui jika sebenarnya yang dimaksud dengan proses input di sini merupakan suatu proses di mana para pelaku politik mulai memproses kepentingannya ke dalam suatu proses pembuatan kebijakan yang nantinya akan disepakati. Pada tahapan ini, istilah support yang muncul dari pihak publik berfungsi untuk menekan para pemangku kepentingan yang bersangkutan supaya lekas menghasilkan kebijakan yang yang ideal.
Para influencer diharapkan dapat menjadi aktor yang berperan dalam menyuarakan kepentingan masyarakat secara keseluruhan dalam bentuk dukungan sebagai bentuk menifestasi civil society yang mempengaruhi kebijakan pemerintah. Dukungan yang diberikan oleh para influencer seharusnya diberikan tanpa mengandung tendensi apa-apa, melainkan hanya sebagai penyampai aspirasi masyarakat yang bersifat netral saja.
Jika Anda menempatkan influencer dalam sistem politik era digital, Anda harus bisa menerima jika bentuk penyampaian berbagai macam jenis dukungan dengan menggunakan cara yang mereka miliki. Maksudnya, bahasa yang digunakan ataupun kreatifitas yang para influencer miliki tentu akan mempengaruhi bagaimana mereka akan menyampaikan dukungan. Seharusnya hal tersebut tidak menjadi masalah, asal dapat dipahami dengan mudah oleh masyarakat luas.
Jika dibandingan dengan cara yang digunakan oleh para akademisi, tentu saja cara yang dilakukan oleh para influencer akan terasa sangat berbeda. Hal tersebut dikarenakan para akademisi cenderung memiliki aturan dan tata tertib yang harus dipatuhi, sedangkan para inflencer cenderung lebih bebas. Intinya, baik para akademisi maupun influencer, mereka memiliki tujuan yang sama, yakni memberikan dukungan.
Peran lain yang dimiliki oleh influencer jika Anda menempatkan influencer dalam sistem politik era digital terdapat dalam proses feedback. Proses tersebut meliputi kegiatan di mana suatu kebijakan dimonitor, dikaji lebih dalam dan menyeluruh, dan dievaluasi oleh pihak yang bersangkutan sesuai dengan otoritas yang mereka miliki. Hal tersebut bertujuan agar pelaksanaan suatu kebijakan berjalan lebih baik pada periode yang akan datang.
Singkat kata, peran influencer merupakan sebagai salah satu bentuk wujud dari ekspresi yang diberikan oleh masyarakat luas, yang menggambarkan rasa puas atau justru ketidakpuasan yang ditunjukkan atas kebijakan yang diterapkan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kehadiran para influencer memberikan dampak yang positif dalam sistem politik era digital saat ini.
Influencer juga menjadi sumber kekuatan baru yang dimiliki oleh masyarakat dalam merepresentasikan sikap politik yang mereka miliki ketika demokrasi modern saat ini telah didominasi oleh kepentingan pasar semata. Sehingga dari sini dapat dipahami bahwa keputusan untuk menempatkan influencer dalam sistem politik era digital sangat bermanfaat dan memberikan dampak positif, khususnya di bidang politik.
Peran lain yang dipegang oleh influencer adalah mewujudkan tatanan politik yang ideal bersama pemerintah dan para sektor swasta lainnya. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan cara membangun opini dan mempengaruhi sikap para pengikut yang mereka miliki dengan cara menyebar informasi-informasi pendukung melalui akun media sosial. Akan tetapi, untuk melakukan hal tersebut, para influencer akan memiliki dua sisi sebagai arus gerak yang mereka miliki.
Sisi pertama yakni menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat umum terkait program dan agenda pemerintahan yang dibahasakan atau disampaikan ulang oleh influencer dengan menggunakan bahasa yang lebih ringan dan mudah diterima masyarakat umum. Sedangkan sisi kedua yang mereka miliki adalah menjadi penyeimbang kekuasaan yang dilakukan bersama pihak oposisi.
Jika diingat, terdapat momentum yang dapat makin mempertegas peranan influencer dalam sistem politik era digital ini, yakni dalam momentum pilkada sebagai salah satu bentuk pesta demokrasi rakyat Indonesia yang dilakukan secara serentak. Momen tersebut dapat menjadi salah satu gambaran bagi Anda terkait peranan para influencer.
Menempatkan influencer dalam sistem politik era digital merupakan suatu keputusan yang tepat dan patut untuk dilanjutkan, Hal tersebut dikarenakan influencer sendiri memiliki pengaruh yang besar.
PT Media Promosi Online
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia
Informasi