
RajaKomen.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendorong pemerintah untuk segera mempercepat transisi energi menuju sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dalam rapat kerja Komisi VII DPR RI dengan Kementerian ESDM, Kamis (4/7/2025), Fraksi PKS mengingatkan bahwa ketergantungan pada energi fosil seperti batu bara dan BBM tidak bisa dipertahankan dalam jangka panjang, apalagi di tengah tekanan global terhadap emisi karbon.
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto, menyampaikan bahwa meskipun potensi EBT Indonesia sangat besar—mulai dari tenaga surya, angin, hidro, hingga bioenergi—pemanfaatannya masih minim. Ia menilai lambatnya pengembangan EBT disebabkan oleh minimnya insentif bagi investor dan keterbatasan dukungan infrastruktur.
“Negara kita punya potensi energi surya dan panas bumi yang luar biasa. Tapi sayangnya, implementasinya belum menjadi prioritas. PKS ingin pemerintah punya roadmap yang serius dan terukur,” ujar Mulyanto.
Fraksi PKS juga meminta agar regulasi yang menghambat kemitraan swasta dalam pengembangan EBT segera disederhanakan. Menurut Mulyanto, peluang kerja sama antara BUMN, swasta, dan pemerintah daerah bisa membuka lapangan kerja hijau dan sekaligus menurunkan biaya energi jangka panjang.
Selain itu, PKS menilai pentingnya membangun pusat riset dan inovasi energi di berbagai wilayah, serta menyusun insentif fiskal dan non-fiskal untuk mempercepat adopsi teknologi hijau, terutama untuk sektor transportasi dan industri.
“Transisi energi ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga soal kedaulatan. Kita harus mandiri secara energi agar tidak terus tergantung pada impor BBM atau gas alam cair,” tambahnya.
Mulyanto menutup dengan menyatakan bahwa PKS akan terus mendorong langkah-langkah konkret di DPR untuk memastikan energi terbarukan menjadi arus utama dalam kebijakan nasional.
Rajakomen.com
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia
Informasi
LIVE