Ketatnya persaingan industri bisnis membuat pelaku industri bisnis harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan untuk membangun brand mereka. Salah satu cara untuk membangun sebuah brand adalah dengan menerapkan co-branding untuk bisnis lebih sukses.
Co-Branding adalah strategi pemasaran suatu produk atau jasa yang memanfaatkan beberapa merek atau brand sebagai bagian dari aliansi yang strategis.
Vertical Co-Branding adalah ketika sebuah produk memiliki komponen yang juga memiliki merek atau brand sendiri, kemudian merek tersebut ikut dimunculkan dalam produk hasil co-branding. Contohnya adalah dalam produk komputer dimana menggunakan processor dari brand atau merek lain, kemudian merek dari processor tersebut ikut dimunculkan pada komputer.
Sedangkan Horizontal Co-Branding adalah kerjasama yang melibatkan dua atau lebih brand dimana masing-masing brand memiliki porsi yang sama dan sejajar, baik dari industri yang sama maupun yang berbeda. Contohnya adalah dua brand makanan berbeda yang berkolaborsi menciptakan suatu produk makanan kombinasi keduanya.
Agar berhasil dalam menerapkan strategi co-branding, Anda harus memahami bagaimana konsumen mengevaluasi produk hasil dari co-branding.
Menurut Kevin L. Keller, suatu produk hasil dari co-branding akan bertahan di pasar dan dapat menarik perhatian konsumen apabila:
1. konsumen dapat mengenali dan ingat bahwa suatu brand atau merek merupakan anggota dari produk tertentu.
2. konsumen memiliki kesan kuat terhadap produk brand yang melakukan co-branding.
3. strategi co-branding didukung oleh konsumen.
4. Konsumen menilai bahwa brand yang melakukan co-branding memiliki keunikan dan keunggulan dibandingan brand-brand yang lain.
5. konsumen berpendapat bahwa suatu brand atau merek memiliki kinerja yang baik dan sesuai dengan image.
6. Respon positif dari konsumen terhadap brand tertentu.
Konsumen menjadi kunci penting dalam menerapkan co-branding untuk bisnis lebih sukses. Melihat kesuksesan dari perusahaan-perusahaan yang telah sukses menerapkan co-branding, beberapa memiliki kesamaan yaitu pada target pasar. Jika bisnis Anda hendak melakukan co-branding dengan perusahaan lain, pastikan memilih perusahaan dengan target pasar atau konsumen yang sama dengan bisnis yang Anda jalani
Anda perlu memperhatikan bahwa dengan menggabungkan keunggulan yang ada pada brand atau produk Anda dengan produk partner dapat menciptakan keunikan tersendiri pada produk hasil kolaborasi Anda dengan partner. Keunikan tersebut dapat menjadi keunggulan yang membedakan produk co-branding Anda dengan kompetitor.
1. Market Penetration Strategy, strategi jenis ini dilakukan untuk mempertahankan pangsa pasar dan merek atau brand dari kedua perusahaan yang memutuskan untuk kerjasama.
2. Global Brand Strategy, strategi ini berusaha untuk melayani semua pelanggan dengan satu nama merek atau brand yang sudah ada.
3. Brand Reinforcement Strategy, salah satu contoh penerapan dari strategi ini adalah menggunakan nama merek atau brand yang baru.
4. Brand Extension Strategy, strategi jenis ini adalah ketika dua atau lebih perusahaan yang bergabung membuat brand Bersama yang digunakan di pasar yang baru.
Perusahaan yang melakukan co-brandig tentu ingin meningkatkan brand equity-nya. Dimana merek-merek yang berkolaborasi atau bekerjasama sudah memiliki ekuitas yang tinggi.
Saat brand-brand tersebut disatukan menjadi satu produk, tentu akan meningkatkan rasa kepercayaan konsumen, dan semua elemen pembentuk ekuitas brand seperti awareness, loyalty, tingkat image dari konsumen terhadap produk baru tersebut akan meningkat menjadi lebih tinggi.
Ekuitas yang tinggi dari produk hasil co-branding, pada akhirnya akan mentransfer energinya kembali pada brand-brand penyokongnya.
Jika ekuitas merek sudah naik, keuntungan dari menerapkan co-branding untuk bisnis adalah meningkatnya penjualan. Jika penjualan mengalami peningkatan, otomatis profil juga akan mengalami peningkatan.
Dengan melakukan kolaborasi dengan brand lain, tentu saja keuntungan akan lebih cepat didapat. Hal ini terjadi karena masing-masing brand sudah memiliki pelanggan setianya. Kemudian jika kedua brand tersebut bergabung maka produk hasil dari co-branding akan mendapatlan konsumen dua kali lebih banyak.
Keuntungan keempat dari menerapkan co-branding untuk bisnis lebih sukses adalah harga premium. Bayangkan jika ada dua brand besar yang masing-masing sudah memiliki harga tinggi kemudian memutuskan untuk berkolaborasi. Tentu saja akan mempengaruhi nilai dari produk yang dihasilkan, karena pada dasarnya memang mereka memiliki target pasar kalangan atas, sehingga saat keduanya memutuskan bekerjasama, maka akan tercipa produk premium yang memiliki harga premium juga. Hal ini tentu akan menambah profit kedua perusahaan yang bergabung.
Keuntungan menerapkan co-branding untuk bisnis yang terakhir adalah meningkatkan market share dan brand awareness. Seperti yang telah diketahui bahwa masing-masing brand produk sudah memiliki pelanggan yang loyal. Jadi dengan melakukan kolaborasi diharapkan terjadi peningkatan jumlah konsumen.
Dengan adanya produk hasil co-branding ini diharapkan konsumen yang sebelumnya belum mengenal brand produk yang lain, akhirnya dapat mengetahuinyadan berpotensi untuk menjadi pelanggan.
Demikian penjelasan tentang menerapkan co-branding untuk bisnis lebih sukses. Sebelum memutuskan untuk melakukan co-branding, pastikan memilih partner yang sesuai dengan bisnis yang Anda jalani supaya mendapatka hasil yang sesuai dengan keinginan dan mendapatkan hasil penjualan yang maksimal dari kolaborasi tersebut.
PT Media Promosi Online
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia
Informasi