Apakah Anda sudah tahu fungsi media sosial dalam dunia politik? Di era sekarang, penggunaan media sosial sudah banyak dilakukan. Alhasil, untuk berpartisipasi dalam politik tentunya sudah tidak asing lagi. Terbukti dari banyaknya kampanye yang dilakukan oleh setiap calon kandidat pada media sosialnya.
Meski kebanyakan media sosial mempunyai dampak yang negatif dalam penggunaannya, tapi jika penggunanya bisa menilai, tentu akan terasa lebih positif. Hal ini juga berlaku pada calon kandidat. Jika tujuannya untuk sesuatu yang positif, maka hasil yang didapatkan akan positif pula.
Bisa dibilang hadirnya media sosial ke dalam dunia politik membawa tantangan tersendiri. Calon kandidat haruslah bisa mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan dengan gaya kaum milenial zaman sekarang. Lalu, apa saja fungsi dari media sosial dalam partisipasi politik?
Salah satu fungsi dari media sosial adalah membantu proses komunikasi politik. Jika dulunya komunikasi publik dilakukan dengan mengunjungi sejumlah wilayah, sekarang calon kandidat bisa memulai proses komunikasi secara virtual. Sama halnya dengan zaman dulu di mana komunikasi yang baik adalah komunikasi dua arah.
Tujuannya selain bisa menjadi lebih dekat dengan masyarakat, komunikasi dua arah bisa membuat pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas. Alhasil, proses komunikasi yang dilakukan akan terasa semakin efektif. Tentunya secara tidak langsung, proses untuk mempengaruhi publik akan terasa lebih mudah.
Saat masyarakat atau followers sudah merasa dekat dengan calon kandidat, apa pun yang dilakukan selama berbau hal positif, akan tetap mendapat dukungan dari masyarakat. Berbeda jika Anda tidak melakukan pendekatan dan komunikasi dua arah. Akan lebih mudah bagi followers untuk menjatuhkan calon tersebut.
Itulah penting untuk membangun komunikasi secara efektif dan terarah. Meskipun Anda tipe orang yang sulit untuk beradaptasi atau melakukan komunikasi, ketika memutuskan untuk terjun ke dalam dunia politik, tentunya risiko ini sudah diketahui.
Bahkan, dengan terjun ke dunia tersebut, calon sudah menemukan jawaban terkait bagaimana cara untuk membangun komunikasi. Jadi, tidak perlu lagi merasa canggung atau bingung bagaimana harus menjalin komunikasi terarah dengan para followers di media sosial.
Di era zaman dulu, banyak yang bingung saat akan memilih calon politisi. Biasanya, masyarakat akan memilih yang terkenal baik di mata banyak masyarakat. Meski tidak merasakan atau melihat secara langsung, tapi masyarakat yang mendengar jika ada satu calon yang baik maka akan langsung memilihnya.
Nah, berbeda dengan era sekarang di mana masyarakat bisa menentukan pilihan dengan mudah hanya melalui sosial media saja. Hal ini karena fungsi media sosial adalah memberikan sejumlah informasi dan pengetahuan secara cepat. Selain itu, masyarakat bisa menilai melalui talk show, konten, atau personal branding setiap kandidat.
Pastinya calon kandidat yang terbukti baik dan bertanggung jawab akan memancarkan aura tersebut. Selain itu, keuntungan calon yang bersikap positif adalah selalu mendapatkan dukungan dari banyak followers. Alhasil, saat ada yang berusaha menjatuhkan, banyak pula yang akan membelanya.
Fungsi media sosial terhadap partisipasi adalah membantu membangun nuansa politik. Banyak masyarakat yang menggunakan media sosial, maka banyak pula yang akan menanggapinya dengan positif dan juga negatif.
Apabila masyarakat ini mampu menggunakan media sosial ke arah yang positif, maka lingkungan yang kondusif akan tercipta. Sayangnya, saat ini masih banyak oknum yang menciptakan berita hoax dan berusaha mempengaruhi masyarakat. Akhirnya, masyarakat yang mudah terpengaruh akan berkoar dan menyebarkan fitnah.
Hal inilah yang membuat lingkungan politik terasa tidak kondusif. Namun, jika masyarakatnya bisa tahu mana berita hoax dan mana yang tidak, tentunya lingkungan politik yang kondusif bisa tercipta. Meski suasana politik tetap panas, setiap calon tetap bisa bersaing secara sehat dan elegan.
Bagi masyarakat yang merupakan partisipasi politik, fungsi media sosial adalah membantu menyalurkan pendapat. Entah dalam bentuk kritik atau pun dalam bentuk saran. Jika zaman dulu, untuk mengeluarkan apresiasi terasa sulit karena tidak didengar, sekarang menggunakan media sosial terasa lebih mudah.
Masyarakat bisa menyalurkan pendapatnya secara langsung ke akun sosial media calon kandidat. Atau bisa juga dilakukan saat calon tersebut menyediakan kolom atau wadah, seperti kolom komentar atau saat siaran langsung. Tentunya cara ini akan membuat hubungan dengan masyarakat terasa lebih dekat.
Sementara dari sisi calon kandidat, mereka juga bebas mengeluarkan personality, visi dan misi, serta keinginannya terhadap wilayah atau negara. Dari sinilah masyarakat bisa menilai apakah keinginan tersebut sesuai dengan keinginan masyarakat atau tidaknya. Cara ini tentunya juga secara tidak langsung membuat penilaian dan pembentukan opini publik.
Selain itu, cara ini bisa menghubungkan masyarakat dengan calon kandidat itu sendiri. Jadi, saat calon mengungkapkan harapan dan keinginannya, masyarakat bisa memberikan saran. Atau bisa juga memberikan kritik jika harapan tersebut terbilang terlalu muluk. Dengan begitu, harapan calon dengan masyarakat bisa lebih menyatu dan terealisasikan.
Saat akan menyampaikan kritik atau saran diharapkan menggunakan bahasa yang sopan. Selain itu, calon kandidat juga bisa membalas dan menerimanya secara positif. Alhasil, kegiatan atau sarana komunikasi yang terbangun menjadi tidak sia-sia. Hal ini pula yang membuat sosial media berfungsi lebih optimal dan maksimal.
Setelah melihat beberapa fungsi media sosial di atas dalam dunia politik, apakah Anda setuju? Tentunya fungsi tersebut bisa didapat dengan mudah selama baik masyarakat atau calon politisi memanfaatkannya dengan baik dan ke arah positif.
PT Media Promosi Online
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia
Informasi