Setiap calon pilpres pastinya mempunyai strategi kampanye yang berbeda. Namun, hampir semuanya akan melakukan cara yang sama dalam menarik simpati masyarakat. Hal ini sama halnya dengan pembelian produk secara online maupun offline. Meski banyak toko yang sama tapi pastinya menghasilkan kualitas berbeda.
Jadi, meskipun calon pilpres menggunakan strategi yang sama, pemilihan masyarakat tentunya akan berbeda-beda. Itulah kenapa diharapkan setiap calon berusaha untuk bersaing secara sehat sehingga masyarakat bisa menilainya dengan adil. Namun, di era sekarang, penilaian tersebut ada campur tangan masyarakat dengan menyebarkan berita hoax.
Cara agar bisa menang dalam pilpres tentunya dibutuhkan strategi yang tepat saat melakukan kampanye. Pasalnya, meski media sosial menjadi media efektif untuk mengumpulkan banyak suara di era sekarang, tapi strategi yang kurang efektif bisa membuat calon kalah telak. Oleh karena itu, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk menang pilpres dengan mudah.
Pernahkah Anda mendengar strategi satu ini? Bagi pebisnis online, pastinya strategi ini sudah tidak asing lagi. Strategi door to door selain bisa digunakan untuk meningkatkan penjualan bisnis, tapi juga bisa untuk mendapatkan suara dalam jumlah banyak. Pasalnya, strategi tersebut akan menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan masyarakatnya.
Strategi door to door dianggap lebih efektif dibandingkan dengan strategi memasang baliho. Dari door to door, calon kandidat bisa mendapatkan masukan dan juga krisar secara langsung. Selain itu, dari tindakan tersebut opini yang positif bisa tercipta di benak masyarakat. Namun, strategi ini dirasa kurang efektif jika diterapkan pada pilpres.
Hal ini karena Indonesia mempunyai banyak wilayah sehingga akan memakan banyak waktu jika harus mengunjungi semuanya. Akan tetapi, jika sebelumnya pada setiap daerah sudah dilakukan door to door, tentunya tidak akan terasa sulit. Setidaknya, calon kandidat hanya perlu menerapkan strategi door to door pada wilayah yang belum saja.
Dengan begitu, suara yang terkumpul pun sudah banyak. Pastinya kemenangan bisa diraih secara gamblang. Namun, hal negatif dari strategi kampanye ini adalah salah dalam penggunaannya. Bukan oleh calon kandidat, melainkan oknum yang tidak menyukai suatu calon.
Jadi, oknum yang memilih partai lain akan berusaha untuk menjatuhkan partai lainnya melalui door to door. Namun, di era sekarang, informasi bisa mudah diakses. Alhasil, sesuatu yang dirasa bisa membahayakan publik akan langsung ditindaklanjuti oleh pihak bertanggung jawab.
Jika Anda ingin mencalonkan diri menjadi bagian dari pilpres, pastikan untuk menggunakan strategi ini di beberapa wilayah terpenting, ya. Tujuannya agar suara yang didapatkan bisa lebih banyak dan efektif.
Strategi kampanye yang bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil efektif adalah dengan memilih saluran komunikasi secara cepat. Maksudnya saluran komunikasi ialah media sosial yang digunakan. Seperti yang diketahui, ada banyak sekali media sosial terkait bidang politik, mulai dari Facebook, Instagram, Yahoo, Twitter, dan lainnya.
Memilih saluran komunikasi yang tepat bisa dilakukan dengan melakukan riset. Cobalah untuk melihat mayoritas pengguna media sosial di daerah tertentu yang diinginkan. Dengan begitu, Anda akan tahu strategi dan rencana yang harus dilakukan selanjutnya setelah memilih saluran secara tepat.
Cara kampanye yang benar adalah dengan menciptakan suasana politik secara kondusif. Meskipun dari banyak pihak persaingan yang dilakukan sangat memanas, tapi diharapkan calon kandidat terap menggunakan cara elegan dalam berpolitik. Tentunya cara ini terbilang lebih istimewa dan bikin bangga karena menang dengan cara elegan.
Selain itu, dalam melakukan kampanye baik secara online atau pun offline, harus berpatokan pada aturan yang sudah dirumuskan oleh KPU. Apalagi kampanye merupakan ajang untuk memperkenalkan diri dan melakukan promosi dengan cara terhormat. Jika ini diterapkan, tentunya tidak akan menimbulkan masalah dengan rivalitas tinggi.
Cara yang bisa dilakukan untuk menggaet suara kaum milenial yang semakin pintar di era sekarang adalah harus interaktif. Secara umum, kampanye kebanyakan dilakukan dengan cara yang membosankan. Sering kali pidato yang dibuat tidak jauh dari biasanya dan hampir mirip satu sama lain.
Cobalah untuk membuat komunikasi dengan dua arah. Komunikasi dua arah mampu menciptakan nuansa kedekatan antara calon kandidat dengan masyarakat secara luas. Karena saat komunikasi dua arah tercipta, itu artinya kehadiran audience akan dianggap penting.
Anda bisa melakukan tanya jawab atau membangun pertanyaan yang akan mengarah ke diskusi atau dialog. Alhasil, strategi kampanye yang dilakukan akan terasa lebih menyenangkan dan juga efektif.
Strategi lainnya yang harus diterapkan oleh calon kandidat di era sekarang adalah harus mempunyai sikap kreatif. Hal ini karena seiring perkembangan zaman, tentunya penggunaan media sosial pun terasa lebih menarik. Oleh karena itu, saat kampanye dilakukan dengan cara yang membosankan, banyak audience yang akan mengabaikannya.
Audience tentunya lebih suka jika disapa dan dikenal dengan cara yang sesuai pada zamannya. Jadi, jika Anda ingin menarik perhatian masyarakat kaum milenial dengan mudah, cobalah untuk melakukan kampanye melalui meme atau pun typografi menarik.
Biasanya, hal-hal yang bersifat lucu dan kreatif akan lebih cepat mudah untuk viral. Saat suatu konten sudah viral, tentunya akan banyak masyarakat yang penasaran dan akan melakukan stalking. Dengan begitu, strategi yang dilakukan dalam kampanye akan menyasar target secara tepat dan secara keseluruhan.
Melihat beberapa strategi kampanye di atas, Anda bisa mencobanya saat pilpres nanti. Selain itu, usahakan untuk memberikan pidato yang kreatif dan unik sehingga akan lebih membekas di benak masyarakat. Pastikan juga jika pidato yanh disampaikan tidak mengandung sara atau pornografi.
PT Media Promosi Online
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia
Informasi