Profil dan Perjalanan Politik Hj. Lale Syifaun Nufus: Dari Dunia Farmasi Menuju Panggung Legislatif Nasional

Dalam peta politik Indonesia yang terus bergerak dinamis, nama Hj. Lale Syifaun Nufus menjadi salah satu tokoh perempuan yang menarik perhatian. Lahir di Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada 25 Juli 1979, Lale Syifaun Nufus tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi nilai pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan latar belakang pendidikan di bidang farmasi, ia menyelesaikan studi sarjananya di Universitas Pancasila dan kemudian melanjutkan pendidikan magister di bidang manajemen farmasi di Universitas Setia Budi. Namun, panggilan untuk terjun langsung dalam pembangunan sosial dan kemasyarakatan membawa langkahnya ke dunia politik. Kini, sebagai wakil rakyat dari Partai Gerindra yang terpilih melalui Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Barat II, ia menjadi bagian dari barisan anggota DPR RI yang membawa aspirasi masyarakat Lombok ke tingkat nasional. Profil Lale Syifaun Nufus (Gerindra) Nusa Tenggara Barat II pun menjadi salah satu representasi penting dari peran perempuan dalam panggung politik nasional.

Perjalanan politik Hj. Lale Syifaun Nufus bukanlah sekadar soal pencalonan dan pemilihan, melainkan merupakan hasil dari proses panjang keterlibatannya dalam berbagai organisasi sosial dan keagamaan. Ia dikenal aktif dalam organisasi Nahdlatul Wathan, sebuah ormas Islam yang memiliki basis kuat di NTB, dan menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Wathan. Melalui kiprahnya ini, ia membangun jejaring sosial dan kepercayaan masyarakat, khususnya kaum perempuan, yang selama ini jarang memiliki ruang cukup dalam dunia politik. Konsistensinya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak serta meningkatkan peran perempuan dalam masyarakat menjadikan dirinya sebagai figur yang mampu menjembatani antara kebutuhan masyarakat akar rumput dan dunia kebijakan publik. Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat berbasis pendidikan dan akhlak, serta menempatkan nilai-nilai keislaman yang moderat sebagai dasar dari aktivitas sosial politiknya. Tidak heran jika kemudian Profil Lale Syifaun Nufus (Gerindra) Nusa Tenggara Barat II menjadi salah satu yang paling dikenal dan dibicarakan oleh masyarakat di wilayah tersebut.

Sebagai anggota DPR RI, Hj. Lale Syifaun Nufus duduk di Komisi VIII yang membidangi urusan sosial, agama, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta penanggulangan bencana. Tanggung jawab ini dijalankannya dengan penuh dedikasi. Ia secara aktif terlibat dalam pemantauan fasilitas publik seperti Asrama Haji Mataram yang disebutnya perlu perbaikan demi kenyamanan jamaah. Ia juga hadir langsung memberikan bantuan kepada korban bencana alam seperti angin kencang yang melanda kawasan Lombok Tengah, menunjukkan sikap tanggap dan kedekatannya dengan masyarakat. Dalam berbagai reses maupun pertemuan dengan warga, ia sering menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun daerah. Komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan sosial ini menjadikannya sebagai salah satu tokoh politik yang tidak hanya bersuara di ruang sidang, tetapi juga hadir nyata di tengah masyarakat. Keaktifan dan kesungguhannya dalam menjawab aspirasi rakyat semakin memperkuat citra positif dari Profil Lale Syifaun Nufus (Gerindra) Nusa Tenggara Barat II.

Kiprah Hj. Lale Syifaun Nufus juga mencerminkan bagaimana seorang perempuan dapat memainkan peran strategis dalam pembangunan daerah. Ia percaya bahwa peningkatan kualitas hidup masyarakat tidak hanya bergantung pada pembangunan fisik semata, tetapi juga memerlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya melalui pendidikan dan kesehatan. Ia mendukung berbagai program yang mendorong keterlibatan perempuan dalam ekonomi produktif dan memperjuangkan perlindungan terhadap kelompok rentan. Dalam sidang maupun forum-forum nasional, ia sering menyoroti ketimpangan pembangunan antarwilayah di NTB, terutama antara kota dan desa, serta mendorong agar pemerintah pusat memberi perhatian lebih besar terhadap daerah-daerah kepulauan seperti Lombok. Pandangannya yang lugas dan berbasis data menjadikannya sebagai wakil rakyat yang diperhitungkan oleh koleganya di parlemen maupun oleh konstituennya di daerah.

Secara keseluruhan, sosok Hj. Lale Syifaun Nufus mencerminkan tipe pemimpin yang berangkat dari akar masyarakat, membawa idealisme, serta menggabungkannya dengan pengalaman profesional dan kepekaan sosial yang tinggi. Perjalanannya dari dunia farmasi menuju parlemen adalah bukti nyata bahwa setiap warga negara, khususnya perempuan, memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Di tengah tantangan politik yang kompleks, ia tetap menjaga komitmennya pada nilai-nilai pelayanan publik, pengabdian, dan ketulusan. Maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Profil Lale Syifaun Nufus (Gerindra) Nusa Tenggara Barat II adalah simbol harapan baru bagi politik yang lebih bersih, inklusif, dan berpihak pada rakyat kecil.