Bisa dibilang pemasaran politik melalui media sosial terbilang lebih efektif ketimbang jenis pemasaran lainnya. Hal ini karena banyak masyarakat yang sudah menggunakan media sosial. Meski ada satu media yang paling banyak digunakan oleh satu orang, tapi tidak menutup kemungkinan orang itu menggunakan media sosial lainnya.
Sebagai contoh, Anda lebih banyak menggunakan Twitter sebagai media sosial. Akan tetapi juga menggunakan aplikasi lainnya, seperti Instagram, Facebook, dan lain sebagainya. Meski tidak sesering membuka Twitter, tapi karena banyaknya penggunaan sosial media membuatnya lebih efektif untuk melakukan kampanye.
Sebagian orang mungkin merasa asing dengan kampanye politik. Bisa dibilang kampanye adalah tindakan komunikasi yang dilakukan secara terencana. Tujuannya untuk menciptakan efek tertentu pada khalayak ramai secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. Tidak heran jika kampanye politik juga dibilang sebagai komunikasi politik secara publik.
Selain itu, ternyata kampanye politik mempunyai beberapa jenisnya. Mulai dari debat publik, kegiatan yang tidak melanggar aturan perundang-undangan, rapat umum, tatap muka atau dialog, sampai penyebaran bahan kampanye kepada umum. Tidak hanya itu saja, ada pula jenis kampanye yang sifatnya menyerang, yakni kampanye negatif dan kampanye hitam.
Sering kali masyarakat melakukan kampanye hitam dengan maksud menjatuhkan kubu lawan yang tidak disukai. Kampanye ini berisikan informasi yang salah, tidak sesuai data, dan menimbulkan kebencian sampai perpecahan. Itulah kenapa saat ada yang melakukan kampanye hitam, maka akan ditindaklanjuti sesuai aturan perundang-undangan.
Pemasaran politik melalui media sosial bisa dilakukan dengan menerapkan sejumlah strategi. Meski melalui sosial media, masyarakat bisa kenal dan tahu, tapi dengan adanya strategi tentu akan menambah popularitas. Apalagi masing-masing kubu tidak ingin kalah dalam pemungutan suara sehingga akan melakukan apa saja. Berikut strategi positifnya.
Salah satu strategi yang sudah banyak digunakan tapi juga masih banyak yang belum tahu adalah strategi door to door. Strategi ini awalnya diterapkan dalam bisnis online dan terbukti mudah untuk mendapatkan calon konsumen. Nah, dengan menerapkan strategi tersebut dalam dunia politik, tentunya akan mudah untuk mendapatkan suara.
Selain itu, strategi door to door ternyata mampu menciptakan hubungan yang lebih dekat terhadap masyarakat dan followers. Tidak heran jika banyak yang menganggap jika strategi ini lebih efektif jika dibandingkan dengan memasang baliho di sejumlah tempat.
Salah satu keuntungan menggunakan strategi door to door pada pilpres ialah mudah mendapatkan masukan dan juga krisar. Hal ini pula yang bisa menuntut calon kandidat untuk mendapatkan opini positif secara langsung.
Namun, karena wilayah Indonesia sangat luas dan besar, tentunya strategi ini kurang efektif dan maksimal. Nah, caranya bisa dilakukan dengan menerapkan di sejumlah wilayah yang berpotensi untuk mendapatkan suara terbanyak saja.
Pemasaran politik melalui media sosial akan terasa lebih efektif jika calon kandidat berhasil memilih saluran komunikasi secara tepat. Pasalnya, banyak sekali media sosial yang hadir untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Sebut saja Facebook, Instagram, Twitter, Yahoo, Line, dan lain sebagainya.
Masing-masing pengguna sosial media pastinya akan menggunakan media tersebut untuk tujuan yang berbeda. Misalnya Yahoo untuk mendapatkan informasi seputar dunia politik, Instagram untuk melihat konten atau siaran langsung, dan Twitter untuk melihat reaksi dari setiap calon kandidat.
Meski tidak semua pengguna menggunakan media sosial yang sama, setidaknya ada satu yang dominan. Selain itu, pada setiap wilayah, penggunaan media sosial yang dominan juga berbeda, lho. Misalnya di daerah A lebih condong ke Instagram, daerah B lebih condong ke Twitter, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, calon politisi bisa melihat media sosial mana yang harus digunakan agar interaksi terasa lebih maksimal. Jika sudah tahu, Anda hanya perlu tinggal menarik perhatian masyarakat saja melalui berbagai cara pemasaran politik melalui media sosial.
Misalnya interaksi dari konten bermanfaat, dengan menghadiri acara masyarakat, membagikan materi melalui siaran langsung, dan lain sebagainya. Semakin tepat sosial media yang digunakan, semakin mudah untuk membangun dan menciptakan interaksi dengan masyarakat.
Strategi untuk menang politik bisa dilakukan dengan memberikan inovasi terbaru. Caranya dengan menerima saran dan kritik dari masyarakat, lalu mencoba menerapkannya. Terkadang, setiap calon hanya memberikan ide yang biasa-biasa saja dan sudah sering dilakukan. Alhasil, tidak ada sesuatu yang bisa membuat masyarakat menggebu-gebu.
Alhasil, masyarakat pun menjadi ogah-ogahan saat memutuskan untuk memilih calon kandidat. Coba jika setiap calon mempunyai ide yang fresh dan menarik, pasti masyarakat akan bingung memilih yang terbaik. Bahkan, mereka juga akan lebih menggebu-gebu sebagai partisipasi politik.
Tidak hanya inovasi yang baru, tapi juga sikap interaktif harus lebih berani dikembangkan. Beberapa calon biasanya takut untuk memulai pidato sehingga terkesan kurang meyakinkan dan kurang berwibawa. Padahal, dari interaksi yang diciptakan oleh calon bisa mempengaruhi penilaian publik, lho.
Jadi, jika Anda ingin agar masyarakat lebih berempati dan bersimpati, cobalah untuk berani dalam melakukan interaksi. Mulailah dari pendekatan sejumlah wilayah yang sedikit masyarakatnya untuk melatih agar interaksi berjalan lebih baik. Jika sudah mulai terbiasa, tentunya melakukan strategi kampanye di media sosial akan terasa lebih mudah.
Beberapa pemasaran politik melalui media sosial bisa Anda lakukan dari sekarang. Dengan membangunnya secara perlahan dan sudah dikenal masyarakat, lalu saat terjun ke dunia politik, tentu akan semakin mudah ditemukan oleh masyarakat lainnya.
PT Media Promosi Online
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia
Informasi