Era distrupsi terjadi saat era digital. Era ini menunjukkan terjadinya perubahan besar pada semua sistem dan tatanan. Termasuk pada bidang politik.
Terlihat sebagai suatu yang berbeda, antara digital dan politik. Namun, mungkin Anda telah mengetahui bahwa keadaan politik suatu negara akan memengaruhi keadaan banyak hal. Termasuk segala bidang ketatanegaraan dan fasilitas yang berkaitan dengan masyarakat dapat berubah sesuai kebijakan pemimpin.
Namun sebelum semua berubah, perlu diketahui bahwa pemanfaatan pemasaran politik di era digital menjadi bagian penting perjalanan peralihan kepemimpinan politik. Oleh karena itu, Anda perlu memahami secara awal dan strateginya. Termasuk jika Anda merupakan pengguna baru media sosial.
Bukan sebagai produk barang yang sedang dipasarkan. Bukan juga sebagai jasa. Memasarkan politik ini menjadi bagian variasi dari kebijakan komunikasi dalam bidang politik.
Secara umumnya, oleh Cangara Hafied (2009) dalam bukunya Komunikasi Politik, disebutkan bahwa pemasaran ini digunakan untuk memromosikan kandidat disertai partai, dan program yang akan dilakukannya. Promosi ini dimaksudkan untuk menyebarluaskan informasi tentang partai dan kandidatnya. Sehingga dikenal oleh masyarakat dengan tujuan mengubah wawasan, sikap, dan perilaku para calon pemilih agar sesuai keinginan penyampai informasi.
Mencermati penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa pemasaran politik diupayakan keberhasilannya. Oleh karena itu strategi yang diperlukan tidak sedikit. Terlebih di era digital, strategi menjadi lebih luas dan cenderung lebih mudah. Berikut beberapa di antaranya.
Dilansir dari pendapat Hasannudin Ali (2021) bahwa segmentasi pemilih ialah menentukan siapa saja target yang dituju. Hal ini menjadi penentu utama untuk menyusun strategi politik yang akan melakukan pemasaran. Sebagaimana memasarkan sebuah produk, maka produsen harus memahami segmentasi pasar.
Dalam pemasaran politik, segmentasi dilakukan dengan cara mengelompokkan usia, gender, dan kelompok sosial lainnya. Setelah mengelompokkan hal tersebut, Hasanuddin Ali menjelaskan kembali bahwa selanjutnya adalah menentukan target segmen pemilih yang dituju. Kriterianya, paling tidak ada tiga yakni jumlah pemilih, kemampuan kandidat beserta partai, dan tingkat persaingan.
Setelah menentukan segmen, selanjutnya bagaimana strategi kandidat dan partainya untuk terlihat sebagai apa di masyarakat.
Sebagaimana produk, kesiapan seluruh metode dan cover menjadi hal yang dapat menarik simpati. Seperti yang dijelaskan Hasanuddin Ali, selanjutnya setelah menentukan segmen, barulah partai politik menyiapkan paling tidak tiga hal penting. Dengan tahap pertama positioning, kedua brand, dan ketiga campaign.
Positioning merupakan saat kandidat dan partai menyusun citra diri di hadapan publik. Citra dapat dibangun dengan menunjukkan banyak bukti aktifitas sosial yang mengundang empati dan edukasi publik. Maksudnya ialah saat publik berempati, maka kandidat secara tidak langsung mengedukasi publik untuk mencontohnya (public figure).
Di era digital ini, membangun citra dapat tersebar lebih cepat dengan bantuan media sosial. Unggahan berbagai macam informasi dapat mencul secara langsung sebagai pemberitahuan harian masyarakat. Hal ini terbilang cepat, mengingat pengguna media sosial di Indonesia dapat mencapai 170 juta orang per Januari 2021 dari sejumlah 274,9 juta jiwa.
Selanjutnya membentuk branding menjadi personifikasi yang dikenal sebagai identifikasi partai politik kepada publik. Bahkan publik yang belum melek politik. Perlu dikenalkan walau sebatas nama dan keberhasilan programnya. Pada tahap pemasaran politik ini, telah tersusun slogan dan simbol partai.
Dalam pemasaran, menyusun campaign dapat berupa penyebaran informasi baik melalui media sosial online, maupun media sosial offline. Dengan menyebarkan informasi, kandidat atau partai dapat memeroleh lebih banyak dukungan. Apalagi di era digital, menarik khalayak melalui media sosial sangat mudah. Mengingat pengguna media sosial dari kelas menengah, yang notabene adalah kelas yang terbilang mampu memiliki perangkat smartphone.
Dari smartphone yang dimiliki, pengguna media sosial elektronik dapat lebih cepat menerima informasi baru. Terlebih jika satu pengguna memiliki lebih dari satu akun untuk lebih dari satu platform yang digunakan. Boleh jadi dalam satu waktu, informasi kandidat atau partai ketika melakukan pemasaran politik dapat muncul sebagai notifikasi secara bersamaan.
Setelah mengetahui banyak informasi mengetahui kandidat atau partai, para calon pemilih berhak menentukan pilihan secara massif. Pilihan ini bukan akhir tahap sebenarnya, melainkan dapat menjadi survei awal untuk menentukan seberapa besar calon kandidat mendapat dukungan dari para calon pemilihnya.
Hal tersebut dapat menjadi evaluasi awal prediksi keberhasilan kampanye. Sebab dari survei dapat diketahui kuantitas minat para calon pemilih. Tentu survei yang dilihat adalah harus dari survei yang telah terverifikasi dan validasinya akurat. Survei semacam ini dapat dicek di Persepsi (Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia).
Ketika calon kandidat politik mengetahui kuantitas survei terhadap organisasi dan calonnya, maka perlu untuk membuka berbagai masukan untuk perbaikan. Sebab masih ada waktu untuk terus melancarkan strategi pemasaran politik.
Di satu sisi, saat menerima masukan, calon kandidat dapat lebih menambah jalin komunikasi dengan para calon pemilihnya. Termasuk melihat kelebihan dari pesaing yang akan dihadapi.
Kampanye politik pada akhirnya menjadi awal bagaimana politik mengisi media sosial di era digital. Pemberitaan dan penguasaan dengan memberikan aturan pada media sosial, juga dapat dipengaruhi oleh politik. Jejaring sosial internet membuka batas negara. Sehingga dukungan kepada pemasaran politik lebih luas lagi.
Namun meskipun begitu, sangat perlu kebijaksaan Anda sebagai calon pemilih dan bagian dari politik itu sendiri. Meskipun sebagai seorang yang pasif, bukan berarti apatis. Sebab politik yang berkuasa dapat memengaruhi hampir di berbagai bidang negara.
PT Media Promosi Online
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia
Informasi