Personal branding calon anggota dewan tentunya sangat penting untuk ditonjolkan dalam setiap proses kampanye politik. Kini kampanye politik dapat dilakukan melalui dua cara yaitu daring dan luring. Kampanye politik secara daring dapat dilakukan dengan memanfaatkan laman website maupun media sosial.
Instagram menjadi media kampanye politik online pilihan banyak orang. Hal ini dikarenakan instagram sangat bermanfaat dalam memberikan informasi terbaru secara cepat dan efisien. Selain itu, kelengkapan fitur yang ditawarkan di dalamnya dapat menunjang kampanye politik online secara sempurna.
Sasaran kampanye politik atau para audiens juga bisa berkunjung kapan saja akun paslon anggota dewan yang bersangkutan. Oleh sebab itu, profil akun harus buat sekreatif mungkin untuk menunjukkan personal branding calon anggota dewan.
Dalam personal branding, terdapat 7 konsep yang dapat menjadi indikator kualitas diri dalam pembentukannya. Dan 7 konsep ini penting untuk diperhatikan sebelum Anda melakukan kampanye politik. 7 konsep personal branding tersebut, di antaranya adalah;
Layaknya membentuk sebuah brand, maka hal yang tidak boleh terlewatkan adalah spesialisasi. Spesialisasi ini dapat ditempuh melalui kemampuan, tingkah laku, gaya hidup, misi, produk, profesi, dan pelayanan. Ketika paslon anggota dewan berkeinginan untuk membangun personal branding melalui instagram, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menunjukkan bahwa mereka mampu.
Misalnya mengupload foto menggunakan fitur visual dan menjadi keunggulan instagram, kemudian menambahkan kata-kata yang bijak dan memotivasi. Cara kampanye seperti ini dapat dikategorikan sebagai terobosan baru yang dapat memberikan poin plus tersendiri di mata audiens.
Kepemimpinan yang dimaksud di sini adalah sosok yang memiliki karakter pemimpin dan mampu memberikan arahan yang jelas. Ketika seorang paslon calon anggota dewan memiliki jiwa kepemimpinan ini, maka otomatis konten-konten yang mereka unggah pada laman media sosialnya dapat merepresentasikan prestasi dirinya dalam pekerjaan yang sedang dijalani.
Kita bisa melihat nilai atau personal branding yang dibangun oleh seorang paslon anggota dewan melalui apa yang diunggah di media sosialnya. Misalnya sedang ada peringatan hari besar nasional, maka seorang paslon anggota dewan yang berkapabilitas akan turut serta dalam menanggapi atau minimal mengucapkan perhatian dan do’a-do’a terbaiknya melalui media sosial sebagai wujud rasa pedulinya.
Kebanyakan orang tentunya kurang menyukai apabila seseorang memposisikan citra dirinya sebagai orang yang baik dan bersih, terutama hanya karena sedang mendapat sorotan publik menjelang pemilihan umum.
Tentunya semua orang lebib menyukai pribadi yang nyata dan apa adanya, dalam artian berani mengambil resiko atas eksistensinya. Oleh karena itu, personal branding calon anggota dewan dapat ditilik melalui media sosial. Seperti apa karakternya, penampilan, dan ungkapan hati seseorang dapat diamati melalui media sosial pribadinya.
Agar dapat menciptakan ciri khas yang kuat, Anda perlu mengekspresikan diri Anda secara berbeda dengan yang lainnya, karena personal branding juga akan lebih efektif ketika ditampilkan berbeda dengan orang lain.
Personal branding perlu diungkap dengan cara yang unik agar dapat menjadi nilai tambah di mata orang lain. Apabila seorang anggota dewan memiliki personal branding yang unik, maka bukan tidak mungkin bahwa eksistensinya akan lebih melekat di mata masyarakat.
Membangun personal branding calon anggota dewan maupun perusahaan komersil sekalipun, tentunya harus dilakukan secara konsisten dan berkala bukan hanya sekali atau beberapa kali saja. Agar bisa terlihat dan dikenal oleh masyarakat, tentunya mereka harus berupaya untuk mempromosikan diri dengan memanfaatkan momentum yang ada.
Dengan konsistensi dalam mengunggah foto kegiatan sehari-hari atau kegiatan yang berbau kampanye, maka cerminan diri yang positif dapat terpancar. Dari sini khalayak yang membacanya pun akan turut merasa lebih terdorong untuk melakukan hal-hal yang positif pula.
Unity atau kesatuan brand juga harus relevan dengan kehidupan pribadi serta etika moral Anda. kehidupan pribadi yang sebenarnya menjadi citra dari personal branding. Ambisi yang kuat untuk menciptakan personal branding jug aharus diimangi dengan kepribadian personal yang menyatu dengannya.
Konten-konten yang diunggah melalui media sosial juga harus selaras dengan karakter yang sedang Anda coba bentuk dan tunjukkan kepada khalayak luas, dan bukan hanya sekedar tameng politik semata.
Selama prosesnya, personal branding calon anggota dewan tidak bisa ditunjukkan secara instan melalui media sosial, melainkan perlu kegigihan dan konsistensi dalam jangka waktu yang cukup panjang. Selain personal branding, Anda juga perlu untuk memperhatikan trend yang sedang terjadi di masyarakat.
Dengan adanya kegigihan (persistence) dalam proses pembentukan personal branding calon anggota dewan, maka kemungkinan hasil yang diperoleh nantinya tidak akan mengecewakan. Tetaplah mengunggah materi yang positif secara konsisten dan berkelanjutan untuk mencapai hasil akhir yang memuaskan.
Nah itu dia penjelasan mengenai pentingnya keberadaan personal branding calon anggota dewan dalam menentukan perolehan suara nantinya. Setelah mengetahui 7 indikator dari konsep personal branding melalui media sosial, tentunya dapat disimpulkan bahwa membangun personal branding bukanlah perkara yang mudah.
Selain itu, proses pembentukannya juga cukup panjang, dan sangat membutuhkan konsistensi. Personal branding sebagai pengantar yang dapat membuat masyarakat tertarik untuk menjatuhkan pilihan kepada Anda. Pembentukan personal branding sebaiknya juga perlu dilakukan perimbangan antara online dan offline agar dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas dan hasil akhirnya jauh lebih efektif.
PT Media Promosi Online
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia
Informasi