RajaKomen.com | Dalam kompleksitas tata kelola pemerintahan provinsi, permasalahan seringkali tidak dapat diselesaikan secara parsial atau oleh satu pihak saja. Ir. M.Q. Iswara, sebagai anggota Parlemen Provinsi Jawa Barat, dikenal dengan pendekatannya yang mengedepankan kolaborasi lintas sektor sebagai kunci kinerjanya. Strategi ini memungkinkan ia untuk merumuskan solusi yang lebih komprehensif, efektif, dan berkelanjutan bagi tantangan pembangunan di Jawa Barat.
Kolaborasi lintas sektor melibatkan kerja sama antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Bagi Ir. M.Q. Iswara, pendekatan ini vital karena:
Perspektif Holistik: Memungkinkan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap suatu masalah dari berbagai sudut pandang, sehingga solusi yang dirumuskan lebih komprehensif.
Optimalisasi Sumber Daya: Menggabungkan sumber daya (pengetahuan, finansial, manusia) dari berbagai sektor untuk mencapai tujuan bersama secara lebih efisien.
Inovasi Solusi: Pertukaran ide antar sektor dapat memicu inovasi dan penemuan solusi-solusi baru yang mungkin tidak terpikirkan jika hanya bekerja secara silo.
Peningkatan Legitimasi Kebijakan: Kebijakan yang dirumuskan melalui proses kolaborasi cenderung memiliki legitimasi yang lebih tinggi dan dukungan yang lebih luas dari berbagai pihak.
Keberlanjutan Program: Program atau kebijakan yang melibatkan partisipasi lintas sektor memiliki potensi keberlanjutan yang lebih tinggi karena adanya rasa kepemilikan bersama.
Ir. M.Q. Iswara, dengan latar belakang insinyur dan pemikiran solutifnya, dapat menerapkan berbagai bentuk kolaborasi:
1. Dengan Akademisi dan Pusat Riset:
Menggandeng para ahli dari universitas dan lembaga riset di Jawa Barat untuk mendapatkan kajian ilmiah dan data yang valid sebagai dasar perumusan kebijakan, terutama dalam isu-isu teknis seperti infrastruktur, lingkungan, atau tata ruang.
Mengadakan forum diskusi atau workshop bersama untuk membahas isu-isu strategis.
2. Dengan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan Komunitas:
Berinteraksi aktif dengan OMS dan komunitas lokal untuk menyerap aspirasi langsung dari akar rumput dan mendapatkan perspektif dari mereka yang paling merasakan dampak kebijakan.
Melibatkan mereka dalam proses pengawasan implementasi program.
3. Dengan Sektor Swasta dan Industri:
Mengajak pelaku usaha dan industri untuk berdialog, memahami tantangan yang mereka hadapi, dan mencari solusi bersama yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan investasi di Jawa Barat.
Mendorong skema kemitraan pemerintah-swasta (KPS) untuk proyek-proyek pembangunan.
4. Dengan Pemerintah Eksekutif dan Lembaga Terkait:
Menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dengan pemerintah provinsi (eksekutif) dan lembaga teknis terkait untuk memastikan sinkronisasi antara legislasi dan implementasi di lapangan.
Mengadakan rapat kerja gabungan atau forum koordinasi rutin.
5. Antar-Komisi dan Lintas Partai di DPRD:
Membangun komunikasi yang efektif dengan anggota DPRD dari komisi lain dan lintas partai untuk mencapai konsensus dan dukungan yang lebih luas terhadap rancangan kebijakan, mengatasi potensi fragmentasi.
Gaya kepemimpinan Ir. M.Q. Iswara yang mengedepankan kolaborasi lintas sektor membawa dampak positif yang signifikan:
Kebijakan yang Lebih Komprehensif: Hasil legislasi yang lebih matang dan relevan karena melibatkan berbagai sudut pandang dan keahlian.
Efisiensi dan Efektivitas: Solusi yang lebih efisien dalam penggunaan sumber daya dan lebih efektif dalam mencapai tujuan pembangunan.
Peningkatan Kepercayaan Publik: Masyarakat merasa lebih dilibatkan dan melihat adanya upaya nyata untuk mencari solusi terbaik bagi permasalahan daerah.
Dengan kolaborasi lintas sektor sebagai kunci, Ir. M.Q. Iswara tidak hanya menjalankan tugasnya sebagai legislator, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan Jawa Barat yang adaptif, responsif, dan berorientasi pada masa depan.
PT Media Promosi Online
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia
Informasi