Ingin Cepat Closing? Inilah Skill yang Harus Kamu Perlukan!

Berhasil closing yang cepat menjadi keinginan setiap pebisnis. Sayangnya, hal tersebut tidak mudah karena berbagai jenis karakter konsumen yang berbeda-beda. Namun, ada skill atau pengetahuan khusus yang harus Anda terapkan saat melayani customer agar mudah closing. Skill agar mudah closing ini harus dilatih menjadi kebiasaan.

Skill ini harus dimiliki oleh Anda atau anggota tim sales jika memilikinya. Skill yang harus dimiliki oleh setiap orang yang langsung melayani customer. Jika Anda memiliki tim sales, maka pastikan setiap anggotanya memiliki skill ini.

5 Skill yang Harus Dimiliki oleh Tim Penjualan

Baik itu tim penjualan maupun Anda sendiri, setiap orang yang langsung melayani customer harus memiliki skill berikut ini agar terjadi closing yang cepat.

1. Skill Mendengar

Skill pertama yang harus dimiliki yaitu skill mendengar. Skill ini harus dimiliki karena customer tidak butuh diceramahi dan tidak perlu diedukasi. Skill mendengar akan membangun hubungan yang baik karena dengan mendengar Anda dapat memahami customer.

Ketika mendengarkan customer, Anda akan tahu dan paham apa yang mereka inginkan, yang mereka butuhkan, dan masalah-masalah lain yang menimpa mereka. Skill mendengarkan termasuk prinsip membangun sebuah hubungan, sedangkan membangun hubungan sangat penting bagi seorang pebisnis dan customer.

Anda harus sabar mendengarkan customer meskipun ada kesalahan yang diutarakan. Jangan potong pembicaraan mereka dan dengarkan sampai mereka selesai berbicara. Jika Anda berhasil mendengarkan customer dengan baik, bisnis Anda akan memiliki customer yang loyal.

2. Skill untuk Memahami Customer

Skill agar mudah closing selanjutnya yaitu skill memahami orang lain. Ketika Anda memahami keadaan customer, Anda dapat memberikan penawaran yang tepat sehingga terjadi closing. Contoh tidak bisa memahami orang yaitu sedang haus tapi dikasih makan, itu tidak cocok. Orang itu sedang lapar tapi dikasih minum, itu tidak cocok.

Orang itu sedang tidak punya uang tetapi Anda malah menawarkan produk untuk mereka beli, itu juga tidak cocok. Jika customer menolak closing karena tidak punya uang, tawarkan sesuatu yang bisa menghasilkan uang untuknya, misalnya menjadi reseller.

Dengarkan keluhannya, tanyakan tentang finansial atau pekerjaannya, lalu berikan solusi yang tepat. Solusi yang baik untuk customer dan tetap menguntungkan Anda. Meskipun Anda bilang sedang diskon besar-besaran, diskon hanya hari ini, dan sebagainya, jika customer tidak memiliki uang, tidak akan terjadi closing.

3. Skill Melayani dengan Baik

Skill melayani sangat penting untuk dimiliki karena pelayanan yang baik kepada customer menentukan keberhasilan bisnis Anda. Skill bukan hanya tentang cepat merespon, tetapi memberikan apa yang customer butuhkan. Melayani menjadi skill agar mudah closing karena customer suka dilayani.

Contohnya jika ada customer yang sudah yakin dengan produk Anda, segera lakukan pelayanan yang terbaik, Misalnya dengan mengatakan, “Baik, Pak. Pengiriman akan segera dilakukan setelah pembayaran. Tidak sampai satu jam barang akan sampai ke tempat Bapak”.

Bisnis Anda akan menjadi menjadi hebat jika sudah menang di bagian pelayanan (service). Hampir semua bisnis-bisnis besar mengutamakan pelayanan mereka. Contohnya McDonald’s yang terus mengembangkan pelayanan mereka, seperti pelayanan 24 jam dan drive-thru.

Jika tidak memiliki skill pelayanan, customer akan pergi. Kenapa reseller capek? Karena seringnya mereka tidak dilayani dengan cepat, tidak didengarkan keluhannya, dan sebagainya. Termasuk dengan memberitahukan keuntungan customer jika membeli produk tersebut harus dilakukan dengan pelayanan yang baik.

4. Skill Closing

Skill agar mudah closing selanjutnya yaitu skill closing. Skill closing memang penting, tetapi proses closing tidak akan mudah jika tidak dilengkapi dengan skill-skill sebelumnya. Skill closing akan menjadi goal setelah berbagai proses dilakukan, seperti presentasi produk, meyakinkan customer, dan sebagainya.

Banyak teknik closing yang harus Anda ketahui, berikut ini beberapa contoh teknik closing.

- Contohnya Anda tidak boleh mengatakan “Jadi, ibu mau membeli produk ini?”, tetapi katakan “Jadi, ibu butuh berapa? Butuh 2 buah atau 3 buah?”. Itulah contohnya teknik closing.

- Jika customer sudah terlihat tertarik dengan produk Anda, jangan tanyakan lagi “Apakah Ibu tertarik dengan produk ini?” langsung tawarkan untuk closing. Jika customer hanya membeli satu, misalnya mengatakan, “ya, saya coba 1 saja dulu”. Anda sebaiknya bilang, “Tidak masalah, Bu. Yang penting ibu coba dulu agar merasakan langsung”.

- Berikan pujian kepada customer. Misalnya jika di toko fisik, “Ibu cocok dengan baju ini. Ukurannya sudah pas.” Atau jika bisnis online, Anda bisa katakan, “Dengan ukuran tinggi dan berat badan ibu, baju ini sangat cocok dan pas. Berat dan tinggi badan model kami pun hampir sama dengan ibu”.

- Berikan saran jika customer membutuhkan. Misalnya customer meminta saran warna apa yang cocok untuk dirinya, sebisa mungkin Anda memberikan saran yang jujur. Tidak apa-apa untuk berpikir sebentar agar mendapat pilihan yang terbaik, tetapi jangan terlalu lama.

5. Skill Membangun Hubungan yang Jangka Panjang

Membangun hubungan jangka panjang termasuk skill agar mudah closing. Dengan membangun hubungan yang baik dengan customer, penawaran ke depannya akan lebih mudah sehingga proses closing akan cepat.

Hubungan jangka panjang bisa tercipta dengan lip service dan berbagai layanan lainnya. Misalnya dengan mengatakan bahwa customer akan mendapatkan keuntungan ketika menjalin hubungan jangka panjang dengan Anda.

Mungkin kebanyakan Anda hanya satu teknik closing saja, padahal skill agar mudah closing membutuhkan skill-skill lainnya yang sudah dijelaskan di atas. Jika semua skill sudah dimiliki, closing akan lebih mudah bahkan untuk jangka panjang.