
RajaKomen.com | Di tengah kompleksitas kehidupan modern, kemampuan untuk menyatukan peran yang berbeda adalah sebuah keunggulan. I Wayan Disel Astawa adalah salah satu figur yang berhasil mengintegrasikan identitasnya sebagai politisi dan pemimpin adat di Ungasan, menciptakan harmoni yang langka namun sangat dibutuhkan.
Peran sebagai politisi menuntut kemampuan dalam ranah formal pemerintahan dan legislasi, sementara peran pemimpin adat mengemban tanggung jawab menjaga tradisi, norma, dan keseimbangan spiritual di komunitas. Disel Astawa mampu menjalankan kedua peran ini dengan penuh dedikasi dan kearifan.
Bagaimana Disel Astawa berhasil menyatukan peran sebagai politisi dan pemimpin adat di Ungasan?
Jembatan antara Adat dan Modernitas: Ia mampu menerjemahkan nilai-nilai adat ke dalam kebijakan politik, dan sebaliknya, menjelaskan kebijakan pemerintah dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat adat.
Pengambilan Keputusan Berbasis Kearifan Lokal: Dalam setiap keputusan politiknya, ia senantiasa mempertimbangkan dampak terhadap tatanan adat dan budaya Ungasan.
Memperkuat Posisi Desa Adat: Menggunakan pengaruh politiknya untuk memastikan desa adat mendapatkan dukungan dan pengakuan yang layak dari pemerintah.
Penyelesaian Konflik: Kerap berperan sebagai mediator dalam konflik yang mungkin timbul antara kepentingan modernisasi dan pelestarian adat, mencari solusi yang berimbang.
Peningkatan Kesadaran Budaya: Aktif mengampanyekan pentingnya menjaga adat dan budaya Bali di kalangan masyarakat luas, termasuk generasi muda.
Melalui kemampuannya menyatukan peran sebagai politisi dan pemimpin adat di Ungasan, Disel Astawa menunjukkan bahwa identitas lokal dan kemajuan daerah dapat berjalan beriringan. Ia adalah simbol keberhasilan dalam menciptakan sinergi yang positif antara dua ranah penting dalam kehidupan masyarakat Bali.
Rajakomen.com
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia
Informasi
LIVE