Cara Promosikan Pemilu Lewat Media Sosial agar Bisa Menang

Saat ini, sebagian besar calon pemilih adalah generasi milenial dan generasi Z. Dua generasi ini merupakan pengguna media sosial yang aktif. Bahkan, terkadang mereka mengetahui berita dan fenomena bukan dari media lain selain dari media sosial. Oleh karena itu, promosikan pemilu lewat media sosial sangat penting.

Tidak hanya kaum muda, di era digital ini banyak kalangan umur 40 tahun ke atas aktif menggunakan media sosial, meskipun jumlahnya tidak sebanyak anak muda. Kampanye di media sosial bisa menjangkau banyak target. Bahkan setiap platform media sosial mempunyai target dan fungsi yang berbeda.

Cara Melakukan Kampanye Politik di Media Sosial

Media sosial memang terlihat mudah untuk melakukan berbagai kampanye, baik itu kampanye bisnis atau kampanye politik. Namun, karena banyaknya kalangan yang menggunakan media sosial dan banyaknya jenis platform media sosial membuat para penyelenggara kampanye tidak boleh melakukannya secara sembarangan.

Berikut ini cara promosikan pemilu di media sosial agar tingkat keberhasilan kampanye lebih besar.

1. Pilih Platform Media Sosial yang Tepat

Beda daerah beda platform media sosial yang dominan digunakan. Beda platform media sosial beda karakteristik penggunanya. Beda platform media sosial beda pula kalangan dominannya. Alasan tersebut yang membuat Anda harus tahu siapa target calon pemilih dan platform sosial media apa yang paling banyak digunakan oleh mereka.

Contohnya lebih baik menggunakan Facebook untuk kampanye ke masyarakat Indonesia Bagian Timur karena Facebook lebih populer di sana. Sementara di Indonesia Bagian Barat, Twitter, TikTok, dan Instagram lebih populer.

Contoh lainnya berdasarkan kalangan umur. Facebook di Indonesia Bagian Barat masih populer, tetapi kebanyakan penggunanya adalah ibu-ibu rumah tangga, bapak-bapak, dan orang-orang yang menggunakan Facebook untuk bisnis atau membentuk komunitas. Pemuda-pemudi saat ini sebagian besar sudah jarang menggunakan Facebook.

2. Membuat Konten yang Menarik

Setelah mendapatkan platform media sosial yang tepat, langkah selanjutnya untuk menarik perhatian calon dalam promosikan pemilu melalui media sosial yaitu membuat konten yang menarik. Menarik di sini tentunya harus pas dan cocok untuk target yang dituju. Perkenalkan kandidat dan tujuan atau informasi lainnya dengan penyajian yang tepat.

Dengan platform media sosial yang tepat dan penyajian konten yang tepat pula akan membuat peluang keberhasilan kampanye lebih besar. Salah satu contohnya membuat konten yang tepat yaitu perhatikan gaya bahasa yang digunakan. Gaya bahasa konten untuk generasi muda dan gaya bahasa konten untuk orang tua tentu berbeda.

Selain itu, selalu update tentang hal-hal yang sedang banyak diperbincangkan di media sosial yang berkaitan dengan pemilu atau hal yang bisa/pantas ditanggapi oleh kandidat. Konten yang berisi tentang hal yang sedang viral baik secara nasional atau di daerah tertentu akan mudah mendapatkan respon dari pengguna media sosial.

3. Manfaatkan Media Sosial Sesuai Kebutuhan Konten

Masing-masing platform media sosial mempunyai fitur andalannya masing-masing. Contohnya jika ingin promosikan pemilu melalui media sosial dalam bentuk vidio, Anda bisa menggunakan TikTok untuk vidio pendek atau IG TV untuk vidio panjang. Jika ingin mengadakan diskusi, Anda bisa menggunakan Live IG atau Space di Twitter.

Kelebihan Media Sosial sebagai Media Kampanye Politik

Media sosial dijadikan salah satu media kampanye politik yang penting bukan tanpa alasan. Mulai dari perkembangan teknologi digital, target calon pemilih, hingga pandemi Covid-19 membuat media sosial mempunyai peran penting dalam kampanye politik. Berikut ini kelebihan promosikan pemilu lewat media sosial.

1. Kemudahan Akses bagi Calon Pemilih dan Kandidat

Melalui media sosial, melakukan interaksi antara calon pemilih dan kandidat lebih mudah dengan skala dan intensitas yang lebih besar dibandingkan dengan cara door to door atau liputan media cetak. Keterlibatan interaksi ini bisa didapat melalui ruang diskusi dengan beberapa cara yang memanfaatkan fitur media sosial yang tersedia.

Contohnya Twitter menjadi platform media sosial yang banyak digunakan sebagai media kampanye untuk membuka diskusi atau melihat respon masyarakat. Para pengguna Twitter biasanya lebih terbuka dan blak-blakkan dalam merespon dan mengomentari sebuah postingan.

2. Mudah Dijangkau dengan Biaya yang Murah

Memang tidak semua daerah di Indonesia bisa mengakses internet, tetapi sebagian besar wilayah sudah bisa mengakses internet dan hal itu dapat mengurangi biaya kampanye yang selalu terbilang besar. Kampanye politik kurang cocok menggunakan iklan berbayar di media sosial seperti kampanye sebuah brand bisnis.

Kampanye politik lebih bagus memanfaatkan akun partai, akun kelompok, atau akun pribadi untuk menarik perhatian calon pemilih. Dengan begitu, tidak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk memasang iklan, tetapi lebih penting meningkatkan kreativitas dan strategi untuk dapat menarik perhatian melalui konten sendiri.

3. Memiliki Outreach yang Luas

Kelebihan lainnya promosikan pemilu di media sosial karena mudah untuk membagikan sebuah informasi atau konten. Dalam hitungan menit, sebuah konten yang berhasil menarik perhatian pengguna bisa menyebar dengan luas.

Terutama Twitter, ketika pengguna mengomentari, menyukai, atau me-retweet sebuah postingan, maka postingan tersebut akan muncul di timeline followersnya. Selain itu, saat sekarang sudah ada fitur Space, kegiatan tersebut akan muncul ketika following atau followers Anda mengikuti Space tersebut.

Hal inilah yang membuat Twitter lebih sering dipakai sebagai media kampanye politik dibandingkan platform media sosial lainnya, terutama jika target calon pemilih adalah anak-anak muda.

Promosikan pemilu melalui media sosial memang gampang-gampang susah. Anda harus mempunyai tim khusus manajemen media sosial untuk mengetahui hal-hal yang sedang trend dan konten seperti apa yang tepat dan bisa menarik perhatian target yang dituju.