Pemilihan Presiden (Pilpres) sudah semakin dekat. Baik calon paslon maupun partai politik mulai memikirkan strategi yang ampuh untuk kampanye mendatang. Promosi melalui media sosial menjadi salah satu sarana kampanye yang harus dimaksimalkan sebagai cara menang Pilpres.
Contohnya pada Pilpres tahun 2019, Jokowi dan Ma’ruf Amien beserta tim kampanye-nya memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan diri dan menarik dukungan dari pengguna media sosial. Kampanye akan berhasil ketika kampanye di media sosial dan kampanye konvensional dimaksimalkan sesuai takarannya.
Pada Pilpres tahun 2019, diketahui bahwa jumlah calon pemilih dari kalangan milenial mencapai 50 persen. Sudah diketahui bahwa media sosial menjadi tempat berkumpulnya kaum milenial, entah itu hanya untuk hiburan, berinteraksi dengan teman baru, membentuk suatu kelompok, hingga membahas berbagai isu.
Media sosial menjadi sarana yang tepat untuk membagikan informasi dan mendapatkan dukungan dari kaum milenial. Mereka sudah jarang mencari informasi atau mengunjungi media massa lainnya untuk mencari informasi mengenai politik.
Seringkali milenial mengetahui sebuah informasi yang penting dari media digital lainnya ketika sudah tersebar di media sosial. Penyebaran informasi yang cepat merupakan suatu kelebihan media sosial jika promosi Pilpres yang dilakukan disukai oleh pengguna media sosial, terutama kaum milenial.
Lalu, promosi seperti apa yang harus dilakukan agar bisa menang Pilpres? Cara menang Pilpres melalui promosi di media sosial tidak semudah perkiraannya. Namun, cara berikut ini patut dicoba sebagai cara promosi di media sosial agar berhasil mendapatkan dukungan.
Jika Anda memiliki niat untuk mencalonkan diri sebagai presiden di Pilpres mendatang, maka mulai membangun personal branding di media sosial menggunakan akun pribadi. Personal branding yang bagus cukup efektif dalam menarik dukungan pengguna media sosial.
Pejabat satu ini memang bukan di Pilpres, tetapi personal brandingnya di media sosial memiliki peran dalam keberhasilannya di Pemilihan Gubernur (Pilgub). Ridwan Kamil saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Ridwan Kamil sudah aktif membangun personal branding di Instagram sejak menjadi Walikota Bandung.
Keaktifannya di media sosial dan kinerjanya yang baik membuat Ridwan Kamil dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Pada saat pencalonannya, akun Instagram Ridwan Kamil sudah memiliki pengikut lebih dari 6 juta.
Sehingga pada saat dirinya menyalonkan diri untuk menjadi Gubernur Jawa Barat, banyak pengikutnya dan masyarakat lain yang sering mendengar tentangnya melalui media sosial menggunakan hak suara mereka untuk memilih pasangan Ridwan Kamil.
Jokowi menjadi presiden Indonesia yang paling aktif di akun media sosialnya. Media sosial sudah banyak dipakai sejak pemerintahan presiden sebelum Jokowi. Tahun awal-awal pemerintahannya pun media sosial belum seramai dan seberpengaruh sekarang. Namun, Jokowi menyadari bahwa media sosial menjadi media yang penting untuk promosi.
Dapat diprediksi bahwa salah satu cara menang Pilpres di periode berikutnya yaitu melalui promosi di media sosial. Terlihat dari Jokowi yang mulai aktif di akun media sosialnya saat menjadi presiden. Jokowi aktif membagikan kegiatannya, mulai dari kegiatannya sebagai seorang presiden hingga kegiatan keluarganya.
Meskipun unggahan kegiatannya saat tugas sebagai presiden tidak semua masyarakat menyukainya karena berbagai alasan, tetapi tetap memiliki poin plus karena poto kegiatan yang diunggahnya tidak ada di media massa yang lain. Selain itu, Jokowi dikenal sebagai seorang kakek yang baik karena sering mengunggah kegiatan bersama cucunya.
Cara ini dapat menarik simpati dan dukungan dari sebagian pihak karena personal branding-nya. Selain itu, kolom komentar bisa menjadi tempat masyarakat menyampaikan pendapatnya meskipun tidak berkaitan dengan poto yang diunggah.
Di Pilpres, masyarakat memilih paslon tidak melihat hanya paslonnya saja, tetapi juga parpol apa yang mendukungnya. Oleh karena itu, bukan hanya paslon yang harus menunjukkan citra baik dan berusaha menarik dukungan, tetapi tim kampanye dari masing-masing parpol.
Citra sebuah parpol sebelum masa pemilu memang sulit untuk dihilangkan. Namun, minimal ketika mulai memasuki hingga masa kampanye berlangsung, sikap anggota parpol harus dijaga. Cara menang Pilpres yang bisa dilakukan oleh tim kampanye di media sosial yaitu mengadakan kegiatan diskusi bersama.
Contohnya dengan melakukan live di Instagram atau space di Twitter. Anda bisa mengadakan diskusi tentang hal-hal yang diinginkan masyarakat terutama kaum milenial. Atau isu-isu lainnya dengan mengatakan bagaimana pandangan kaum milenial terhadap isu tersebut dan bisa dikaitkan dengan promosi paslon Pilpres.
Buzzer bisa bermanfaat dalam konteks positif jika digunakan dalam hal baik. Dalam hal ini, agar informasi meluas seluas-luasnya, Anda butuh “penyebar informasi” agar unggahan tersebut dieksplor semakin luas. Cara ini berguna untuk postingan yang tidak diiklankan yang berbayar di platform media sosial tersebut.
Mereka juga bisa berguna untuk meramaikan “lapak diskusi” untuk menarik pengguna lain agar penasaran apa yang sedang didiskusikan sehingga banyak sekali yang ikut menonton/mendengarkan sehingga mereka ikut menyimaknya. Contoh dua hal ini akan membuat promosi yang dilakukan menjangkau banyak orang.
Namun, agar buzzer yang digunakan terlihat seperti pengguna biasa, pilihlah buzzer dengan akun yang cukup lama dan arahkan mereka agar tidak memperlihatkan sikap seperti buzzer.
Cara menang Pilpres melalui promosi di media sosial tidak cukup jika hanya mengandalkan kampanye iklan yang berbayar. Promosi yang cukup efektif yaitu membangun personal branding sejak awal dan saat kampanye lakukan kampanye yang bersifat informatif, edukatif, dan interaktif.
PT Media Promosi Online
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia
Informasi