
RajaKomen.com — Ketahanan pangan bukanlah mimpi, tapi harus diwujudkan lewat program berbasis rakyat. Demikian penegasan Ateng Sutisna, anggota DPR RI dari Fraksi PKS, saat menanggapi keberhasilan program Satu Hektar untuk Bertani Bangkit (STARBAK) yang digagas Pemerintah Kabupaten Sumedang.
Menurut Ateng, STARBAK adalah contoh ideal program pemberdayaan pertanian berbasis data, gotong royong, dan keberpihakan kepada buruh tani miskin. Program ini terbukti menyentuh langsung akar permasalahan sektor agraria di tingkat desa.
🌾 STARBAK Singkatan dari Solusi Nyata:
1 hektar dikelola oleh 10 buruh tani dari DTKS
Pendapatan rata-rata bisa meningkat hingga Rp3,8 juta/bulan
Sudah berjalan di 251 desa se-Kabupaten Sumedang per 2024
💬 “Inisiatif seperti ini harus dijadikan teladan nasional. Buruh tani yang tidak punya lahan kini bisa menanam, panen, dan punya penghasilan rutin,” ujar Ateng.
🤝 Kolaborasi Jadi Kunci:
Program ini melibatkan ribuan pihak:
2.510 mahasiswa dari 111 kampus KKN Tematik
PPL, Babinsa, dan Babinkamtibmas sebagai pendamping teknis
Koperasi Merah Putih sebagai offtaker untuk jamin serapan hasil tani
🏗️ Tantangan yang Masih Harus Dihadapi:
Skala lahan yang terbatas
Perluasan pasar dan infrastruktur pertanian
Kesiapan koperasi sebagai rantai distribusi utama
📣 PKS Dukung STARBAK Jadi Program Nasional
Sebagai anggota Komisi II, Ateng mendorong pemerintah pusat untuk menyediakan alokasi anggaran khusus guna menguatkan program sejenis di kabupaten lain: mulai dari pelatihan petani, akses pembiayaan mikro, hingga gudang dan cold storage modern.
📊 “Satu hektare untuk sepuluh orang memang awal yang baik, tapi dalam jangka panjang harus dikembangkan lebih luas agar ketahanan pangan desa benar-benar berdampak nasional,” tutupnya.
Rajakomen.com
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia
Informasi
LIVE