Reels merupakan fitur terbaru dari Instagram yang memungkinkan pengguna untuk berbagai video pendek, seperti TikTok. Sejak kemunculannya itu, topik tentang optimasi Instagram reels terus menjadi primadona.
Wajar, karena trik ini ternyata mampu menarik audiens lebih banyak dalam jangka waktu yang terbilang singkat. Bagi online shop dan influencer tentu hal ini sangat menguntungkan, bukan?
Namun sama seperti fitur-fitur lain, reels juga mempunyai algoritma tersendiri, sehingga butuh trik khusus untuk menaklukkannya. Jangan bingung, di bawah ini adalah beragam strategi untuk optimasi Instagram reels:
Tak dimungkiri, daya tarik utama Instagram reels adalah video. Maka dari itu, buatlah video yang unik, menarik, dan menghibur. Jangan terlalu kaku, karena pada dasarnya tujuan audiens menonton reels adalah untuk bersenang-senang.
Meski penggunaannya untuk marketing, kemas dengan cara yang lebih elegan. Di sinilah peran penting menyusun content planner untuk mencari tema-tema yang mungkin bisa menjadi lead magnet.
Caranya adalah mengetahui dan menyesuaikan dengan kesukaan atau kebiasaan target market. Tidak jauh berbeda dengan feed Instagram, berikut beberapa jenis konten yang menarik:
Konten yang satu ini banyak disenangi oleh audiens, karena bisa menjadi ide menarik dan solutif. Carilah ide-ide yang bermanfaat dalam keseharian, tetapi tidak jauh melenceng dari produk.
Video tutorial adalah konten yang berisikan tentang tata cara atau urutan untuk melakukan maupun menciptakan sesuatu. Misalnya, tutorial untuk membuat pot bunga dari barang-barang bekas.
Pada dasarnya, setiap audiens pasti memiliki rasa kepo atau keingintahuan akan hal-hal yang masih asing. Maka dari itu, konten tentang fakta unik, menarik, atau mencengangkan selalu mendapat perhatian lebih.
Sebuah konten dianggap edukatif, jika siapapun yang menonton video tersebut akan bertambah pengetahuannya. Lantas, apa perbedaannya dengan konten tips dan trik atau fakta unik?
Perbedaan terbesarnya ada pada isi konten yang lebih fokus pada hal-hal seputar pendidikan atau pengembangan diri. Misalnya, konten tentang trik matematika atau meningkatkan kemampuan public speaking.
Sesuatu yang sedang viral memang selalu mampu menyita perhatian banyak audiens. Apabila ingin meningkatkan engagement, jenis konten yang satu ini bisa menjadi salah satu pilihannya.
BTS atau behind the scene ialah kegiatan suatu perusahaan, bisnis, atau pembuatan video di balik layar. Ide konten ini juga termasuk laris-manis, karena dianggap menghibur sekaligus meningkatkan kepercayaan terhadap produk.
Sebisa mungkin, buatlah konten yang otentik, original, dan tidak pasaran. Sebab, ada kalanya audiens bosan dengan konten-konten yang cenderung meniru, sehingga menjadi kurang respect.
Keluarkan kreativitas dan jangan ragu untuk menjadi pencetus tren. Optimasi Instagram reels ini memang tidak bisa instan, butuh waktu dan proses untuk melakukan trial and error.
Menggunakan backsound dari lagu yang sedang viral bisa memperbesar peluang untuk mendapatkan traffic. Sebelum posting, sempatkan sejenak untuk mengecek daftar FYP-nya.
Kabar baiknya, Instagram menyediakan banyak pilihan sound, sehingga pengguna bisa bebas memilih. Namun, pastikan irama dari lagu tersebut sesuai dengan konsep konten, agar tampak nyambung.
Dalam Instagram reels, thumbnail berperan sebagai sampul atau cover konten. Dari sinilah audiens akan melihat konten untuk pertama kali dan memutuskan apakah akan lanjut menonton atau pergi.
Oleh karena itu, desain thumbnail yang kreatif, unik, dan membuat penasaran. Tidak perlu bingung, karena sekarang sudah banyak platform gratisan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat thumbnail.
Keberadaan teks dalam video memang bukan sesuatu hal yang mutlak, tetapi bisa menjadi cara optimasi Instagram reels. Terutama jika kualitas audio kurang bagus atau ada informasi penting yang tidak bisa disampaikan melalui video.
Untuk itu, susunlah kalimat pendukung yang persuasif dan jelas. Adapun jelas di sini bukan hanya dari segi pemilihan font saja, tetapi juga tidak menimbulkan makna bias atau kesalahpahaman.
Saat ini, durasi reels memang sudah lebih panjang, yakni 60 second atau 1 menit. Hal ini cukup menguntungkan, karena pengguna bisa lebih leluasa untuk mengkreasikan video.
Hanya saja, beberapa pengguna mengatakan, bahwa pemilihan durasi ternyata juga memengaruhi hasil akhirnya. Dalam optimasi Instagram reels, berikut penjabaran durasi dan dampaknya:
Berbeda dengan Story, fitur reels memang tidak akan hilang dalam waktu 24 jam. Namun, mengunggah video pada Instagram reels di waktu-waktu yang tepat, tetap menjadi pertimbangan utama.
Hal ini dikarenakan prime time akan memperluas jangkauan video, sehingga besar kemungkinan banyak mendatangkan respon. Pemilihan waktu ini sebenarnya bergantung pada siapa target market yang ingin dituju.
Jika remaja 15 tahun ke atas, pilihlah waktu dimana mereka sedang luang, seperti jam-jam setelah pulang sekolah atau menjelang tidur. Untuk mengetahui prime time, cobalah posting di jam-jam yang berbeda dan lihat hasilnya.
Instagram dan hashtag atau tagar adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Begitu juga dalam postingan reels, tetap wajib untuk menyertakan hashtag yang relevan, baik dengan produk maupun isi konten.
Untuk mendukung semua usaha di atas, tidak ada salahnya menggunakan jasa komen. Layanan ini akan menyediakan tim khusus untuk mampir ke IG reels dan meninggalkan jejak komen di sana, sehingga engagement-nya meningkat.
Prosesnya sangat mudah, praktis, dan terbukti ampuh sebagai langkah optimasi Instagram reels. Wanna try? Bisa langsung kepo di website resminya Raja Komen, semua kebutuhan sosmed ada di sini.
PT Media Promosi Online
Jalan Cimanuk No. 6
Bandung 40115 - Jawa Barat
Indonesia
Informasi